Spesial Ramadhan di Rumah


*
Jadi berhubung ini bulan Ramadhan dan sudah tinggal hitungan hari menuju Idul Fitri, saya akan menulis tentang kesibukan di bulan suci ini.

Saya pulang ke rumah pas tanggal 10 Juni 2017. Naik bus dan sendirian dan dangdutan [okedeh ga penting]. Huwaa saya kangen banget masakan mama. Jadi dibuatlah tulisan ini untuk mengenang kenikmatan dari pulang kampung dan berpuasa di rumah sendiri. Berikut adalah daftar menu sahur dan berbuka paling istimewa di Ramadhan tahun ini:

SAHUR
Hari kemarin, mama masak sayur nangka muda untuk makan sahur. Dan itu super istimewa. Yap, masakan mama memang istimewa tapi malam ini super banget. Sayurnya ditambah ceker ayam dan dengan kuah santan yang gurih, kuning menggiurkan karena kunyitnya dan terasa seperti kuah opor. Bahkan bapa bilang, ini namanya sahur rasa lebaran. Ya, memang sahur hari itu luar biasa. Yaa, asalhkan jangan Lebaran rasa sahur. Terbayang kan mirisnya? Di hari Idul Fitri, eh malah cuma makan mie instan. Hahahaha jangan dibayangkan aja deh.

Menu masakan spesial mama untuk makan sahur yang kedua adalah balado telur. Apanya yang istimewa? Jelas aja telurnya lah. Berhubung ayam-ayam piaraan lagi banyak yang bertelur [2 dari 4 indukan] dan jumlahnya wow. Akhirnya kita sisihkan setengah dari jumlah telur untuk dimasak dan sisanya buat dierami. Dan ayamnya adalah ayam kampung. Terbayang kan betapa nikmatnya telur ayam kampung yang disambal balado? Yummy... sambalnya sendiri adalah bagian dari eksperimen mama. Yaitu pake sambel lombok ijo yang metik sendiri di sawah. Uwow. Jadilah sahur malam itu sangat istimewa. Saat belah telurnya, wow kuning telur yang berwarna oren segar langsung nongol. Itu adalah kenikmatan yang tak tertandingi.
*

BUKA PUASA
Oke, untuk buka puasa sebenernya cukup fleksibel. Kata bapa sih karena keadaan perut lapar dan kosong yang membuat semua makanan yang terhidang bisa dapat predikat penyelamat. Jadi tetap nikmat apapun makanannya. Tapi karena dari judul meman sudah spesial, saya akan tulis menu buka puasa favorit keluarga.

Yang pertama, Mendoan. Makanan yang satu ini memang khas daerah karsidenan Banyumas. Tempe tipis yang dicelup ke adonan tepung dan ditambahkan potongan daun bawang. Bumbunya hanya garam, bawang putih dan ketumbar. Terus digoreng tidak terlalu kering atau disebutnya mendo. Rasanya wow. Di rumah, mendoan mama adalah juaranya. Di Bandung, saya selalu nyari mendoan yang setipe dengan rasa mendoan mama tapi ga ketemu. Entah mengapa rasanya berbeda saja. Bahkan mendoan di warung yang paling terkenal akan mendoan antrinya juga tak semantap mendoan mama. 

Yang kedua, mendoan. Apalagi buatan mama.

Yang ketiga, mendoan. Ya, mau disebutkan sampai berapa kalipun, makanan buka puasa favorit saya adalah mendoan. Apalagi jika ditemani segelas kopi susu atau teh manis hangat. Satu mendoan seperti tidak pernah cukup. Biasanya mama goreng dua belas potong dan yang memegang rekor sikat habis terbanyak adalah saya dan bapa Hahahaha, dua-dunya tergila-gila dengan mendoan mama. Hingga mama memasukkan mendoan sebagai menu wajib yang dibuat setiap hari. Dan selama bulan puasa, mama sudah menghabiskan empat liter minyak untuk mendoan. Terima kasih Mama...

Okedeh, seperti teori bapa, menu berbuka apapun pasti terasa sangat nikmat. Jadi untuk bagian berbuka saya hanya menyebutkan tiga kali juara untuk MENDOAN. Ramadhan di rumah memang spesial, itulah yang membuat saya selalu ingin pulang cepat dan menikmati hari lebih banyak untuk puasa di rumah. Karena ini puasa pertama saya di rumah dan saya pulang cepat. Sebelum-sebelumnya, saya bahkan puasa di rantau sampai H-7 baru pulang dan di kostan sendirian karena ditinggal mudik teman-teman lainnya.

Intinya, saya menikmati Ramadhan di rumah. Mengutip kalimat sakti dari adek paling gajeku tersayang, "Ingat pulang, ko ra pengen puasa neng ngumah apa? Mendoan, gedhang, jeruk, ayam, spagheti, burger, kabehan ana pokokelah. Gratis maning. Gari modal ngunyah tok." (Tepina, 2017)

[baca: Ingat pulang, kau ga pengen puasa di rumah apa? Mendoan, pisang, jeruk, ayam, spagheti, burger, intinya semua ada lah. Gratis pula. Hanya modal ngunyah saja.]

Okedeh Tepp, quotes nya keren. Satu tambahan quotes dari saya; Seberapapun indahnya rantau, rumah tetap menjadi tempat terindah yang selalu dirindukan untuk menjadi tempat pertama kembali. (Azania, 2017). Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan selamat menuju hari kemenangan. Jangan sia-siakan nikmatnya bulan Ramadhan dan jangan sia-siakan makanan yang spesial terhidang untukmu. Makanlah selagi makanan di rumahmu gratis. Hehehe... salam.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.