Bedah Movie
Film
Review
Death Note: Light up the New World
Bedah movie kali ini adalah Death Note terbaru. Sebenarnya sudah rilis lama, hanya saja baru saya sempatkan nonton. Dan baru tertarik karena di poster film nya kurang menantang dan semua tokohnya dibuat baru. Padahal sudah jatuh cinta dengan L tipe pertama. Alasan lainnya, karena ada Masaki Suda [kebetulan saya lagi penasaran dengan doi yang akan memerankan Shimura Shinpachi di Live Action Gintama bulan Juli 2017].
***
Judul : Death Note, Light up the New World
Tahun : 2016
Durasi : 2 jam 14 menit
Genre : Crime, Drama, Thriller
Sutradara: Shinsuke Sato
Manga : Takeshi Obata dan Tsugumi Ohba
Diawali dari jalan cerita tentang Death Note dan KIRA [Light Yagami]. Mungkin bagian ini dimaksudkan untuk refresh ingatan tentang film terdahulunya. Yap, flashback ini dituturkan dalam bentuk pembacaan berita di awal-awal dengan iringan musik oke punya. Seting waktunya adalah sepuluh tahun sejak film yang terakhir. Film kali ini menurunkan enam death note ke bumi. Untuk cerita awalnya, rada aneh karena Death Note jatuhnya di Rusia dan bule gitu yang jadi KIRA. Oke karena cerita si dokter KIRA ini kurang menarik jadi saya skip. Untuk penontom pemula, mereka bisa saja mengira bahwa si bule ini yang akan jadi tokoh utamanya [nyahahaha, ga mungkin banget yaa]
Si bapak dokter rusia. KIRA pertama |
Setelah si dokter tahu cara penggunaan Death Note, jadilah dia KIRA yang lumayan sempurna. Ia bahkan mulai teror di Eropa dan Rusia. Bahkan kasus Death Note seperti jadi kasus internasional yang ditangani oleh interpol. Untuk awalan bagian ini cukup keren. Apalagi ketika KIRA 'lama' nongol lewat video viral. Lalu mulai dikenalkan pada KIRA baru yang tentunya setting di Jepang. Siapa sangka ada mbak-mbak KIRA yang nampak sok asik dan main-main dengan nyawa orang. Apalagi si mbak ini punya mata shinigami [yang bisa tahu nama seseorang hanya dari lihat wajahnya]. Si mbak muncul dengan sangat bad ass, dia buat kekacauan di tengah keramaian Shibuya dengan bunuh orang-orang secara random. Siapapun nama yang dilihatnya bakalan mati karena langsung ditulis di Death Note. Kemudian nongol-lah si mas Crows Explode. Hahaha, ini serius, detektif yang kejar-kejar KIRA adalah lulusan SMA Suzuran, yap.
Si otaku Death Note, Tsukuru Mishima [Masahiro Higashide] |
Mbak KIRA Sakura Aoi [si idol Rina Kawaei] |
Dan di tengah kekacauan yang dibuat si mbak, muncullah seorang weirdo yang mengenakan topeng ala L tapi dia datang dengan nuansa hitam. Dia adalah penerusnya L. Makin weird aja nih sih penerus L. Dia ini lincah dan energik, penggambarannya sangat berbanding terbalik dengan L sepuluh tahun yang lalu. Dia tembak si mbak pake peluru anastetik [bius] eh ternyata si mbak mati beneran karena diserang KIRA yang lainnya [ingat: ada enam Death Note di film ini]. Begitulah pembukanya.
Tsukuru Mishima, hanya nama samaran. Dia ini disebut sebagai otaku Death Note. Tipe polisi baik yang rajin mencatat detail apapun tentang kasusnya. Ya, memang dia seperti tahu segalanya tentang kasus ini. Hmm posisi dia di Death Note seperti menggantikan posisi bapaknya Light Yagami yang memimpin divisi khusus penyelidikan kasus Death Note. Hanya saja, Mishima ini masih muda dan Masahiro Higashide [hohoho].
Mas-mas Suzuran, oiiii |
Ryuzaki adalah si penerus L. Karena diungkapkan bahwa nama yang pernah tertulis di Death Note tidak akan pernah bisa dibunuh dengan cara yang sama. Namanya bisa dibilang tidak valid. Ryuzaki adalah nama asli L terdahulu yang pernah ditulis. Jadi Ryuzaki yang sekarang tidak akan mati jika tertulis di buku tersebut. Sifatnya sungguh beda 180 derajat, dia ini super songong dan pemarah. Mungkin kurang gula, hehe. Jika L lama tampil sangat elegan dengan citra anak rumahan, maka L baru ini sepertinya bukan tipe anak rumahan. Dia bahkan turun langsung ke lapangan untuk menghadapi KIRA. Dia juga bekerja dalam tim dan sepertinya tidak masalah dengan keramaian. Tampilannya yang badass didukung dengan kebiasaan dia naik motor. Wow sangat bukan L sepuluh tahun lalu. Ryuzaki ini juga tidak addicted to sweets. Beberapa hal yang masih menjadi semacam trade mark L adalah [1] tidak bisa diatur dan diperintah oleh siapapun, [2] rada annoying karena semau dia sendiri, [3] maniak komputer, [4] masih digambarkan sebagai si jenius weird.
Yugi Shien, mengaku sebagai pembawa pesan KIRA. Dia ini tipe-tipe boyband, menurut saya sih. Terlalu rapi untuk menjadi sekutu KIRA. Dia bahkan branding dirinya dengan warna khas putih. Yap, dia selalu pake warna putih dan tampil badai. Selain putih-putih, dia ini juga maniak komputer dan kemampuannya ini cukup menarik lah untuk duel hacking lawan Ryuzaki. Nah, kalo di film terdahulu, jemari L-lah yang ga pernah bisa diam untuk melakukan sesuatu [L suka ngemil]. Sedangkan di versi ini, Shien yang jarinya hiperaktif dan dia manfaatkan untuk buat origami. Dan fokus saya langsung tertuju pada mas Masaki Suda ini. Tapi salah fokus, yang saya bayangkan adalah si megane teriak-teriak GIN-SAAAAN [OKke, ini lupakan saja].
Misa amane juga dibahas lagi. Tentang kedekatannya dengan Light Yagami dan sebagai mantan pemegang Death Note. Ia dalam pengawasan ketat kepolisian dan kehilangan memori tentang kejadian Death Note sepuluh tahun lalu. Anehnya, dia masih ingat soal Light. Misa akan menjadi salah satu tokoh yang membuat jalan cerita berkembang.
inilah Mbak Misa Amane [Erika Toda] tampilan baru |
Misa Amane gerasi lama, hehehe |
Nah di film ini juga dikeluarin tiga shinigami yang menyertai Death Note. Yaitu Ryuk [si maskot], Bepo [si jari enam] dan Arma[si sweety-nya Ryuzaki]
PLOT
Ryuk si maskot tak tergantikan |
Enam ya jari tangannya Bepo. Gausah ragu dan ngitung ulang, hehe |
Arma dan anggurnya |
PLOT
Untuk plot, dari awal penjelasan bahwa ada enam Death Note yang tersebar, memang berhubungan erat dengan jalan cerita. Tujuan utama dari Shion adalah mengumpulkan keenam Death Note dan katanya memanggil kembali si KIRA, idolanya. Nah, ketika keenamnya berhasil terkumpul yang nongol malah si Mishima. Dengan pistol andalannya yang hanya dia gunakan sebagai alat menodong [ingat lagi semua korban todongan tanpa tembakan dia; mbak KIRA di Shibuya, Ryuzaki, dan Shien juga]. Dia datang marah-marah dan bilang akan hancurkan Death Note. Kemudian Ryuzaki yang dikira udah mati ternyata nongol lagi. Dia belum mati karena namanya [yang asli] sudah lebih dulu tertulis di Death Note dan tanggal kematiannya belum sampai. Saat itulah terkuak bahwa KIRA yang sebenarnya adalah si Mishima. KAMPRET. Saya seperti, hmmm sudah kuduga [hahhaha].
Seorang [bocah terkuat di Suzuran] tidak akan dapat peran hanya sebagai polisi plonga-plongo yang terus menerus menodongkan senjata tanpa menembak. Dia ga mungkin jadi polisi yang cuma lari-lari kesana kemari tapi ga dapat apa-apa. DIALAH SI KIRA YANG SESUNGGUHNYA DI ZAMAN INI [sori CAPS semua].
Sudah diceritakan bahwa ambisi Shion sebenernya dikompori oleh Ryuk. Yap. Kunci dari cerita ini sebenernya adalah Ryuk yang mengabarkan bahwa sebelum KIRA mati, dia meninggalkan seorang pewaris [?] yaitu bocah laki-laki ga jelas asal usulnya. Ryuk juga yang ngompori Misa [yang sudah hidup dengan tenang] untuk kembali berurusan dengan Death Note. Bahkan Misa menjadi pion untuk menyingkirkan Ryuzaki dari jalan Shion. Meskipun akhirnya Misa mati karena menuliskan sendiri namanya di Death Note. Sayangnya, dia akhir cerita, L selalu menjadi yang paling jenius. Di sini, meskipun nama asli Ryuzaki sudah ditulis di Death Note oleh almarhumah mbak Misa, ternyata dia masih hidup. Kata Ryuzaki, itu karena kemungkinan nama aslinya sudah tertulis di Death Note oleh orang lain sebelum Misa Amane.
Langsung jreng jreng jreng jreng...
Shion bahagia karena ia semakin yakin KIRA Light Yagami masih hidup. Dan Ryuzaki membongkar semuanya. Termasuk kemungkinan bahwa si Mishima adalah KIRA utamanya. Ternyata benar. Dialah pemegang Death Note KIRA. Dia yang jadi saksi si bocah penerus Light Yagami mati. Dia yang akhirnya ambil alih Death Note. Dia yang menuliskan nama Ryuzaki di Death Note dan sudah menjadwalkan kematiannya. Dia adalah yang ditunggu-tunggu Shion. Selama ini, pas jadi polisi, dia pindahkan kepemilikan Death Note dengan bantuan Ryuk. Jadilah si Mishima ini amnesia soal Death Note. Berlaku sebagai si polisi sepanjang tiga per empat durasi dan jadi si penjahat dalam seketika. Bhooam!
Jadi plotnya cukup menarik karena seperti ga bisa ditebak. Tidak seperti Death Note pendahulunya, yang sudah jelas siapa yang baik siapa yang jahat. Di film terbaru ini, semua tokoh dibuat abu-abu dan keluar dari zona nyaman baik jahatnya. Plot yang tepat buat menggambarkan keserakahan manusia, selalu ingin dapat kekuasaan atas manusia lainnya. Karena pada akhirnya, yang tersisa cuma si KIRA dengan keenam Death Note ada padanya. Dan mirisnya lagi, KIRA di film ini bukan diburu sebagai penjahat tapi diburu oleh para penjahat [baca: pimpinan yang pengin menguasai Death Note]. Anehnya lagi adalah, KIRA yang mencintai Death Note dan bahagia saat dipuja sebagai dewanya manusia kini tidak ada lagi. Justru KIRA yang sekarang malah berambisi untuk menghancurkan Death Note. WHAT?
ENDING
Empat dari enam Death Note dirampok, sisa dua dimiliki pimpinan kepolisian. Penerus L dan Kira mati. Jreng!
Karena endingnya nggantung, saya pikir itu adalah clue bahwa masih akan ada sekuel dari film ini. Tentu saja dengan KIRA, sebagai pemeran utamanya. Yaps, seorang Masahiro Higashide tidak mungkin penjadi peran ecek-ecek. Tapi entahlah, sekuelnya mungkin akan terasa hambar. Karena kemungkinan hanya akan menceritakan kisah KIRA [lupa diri] yang berusaha mengumpulkan kembali enam Death Note dari tangan para penguasa. Yap, pada akhirnya melindungi untuk menghancurkannya.
Ini sih bukan Death Note namanya. Judulnya aja Death Note, jadi kurang afdol ketika buku itu malah tidak digunakan dan hanya berlari untuk dihancurkan. Ada juga sih kemungkinan bahwa Mishima akan kembali menggunakan Death Note untuk membunuh para pengejarnya dan menjadi KIRA. Tapi tetap saja hampa, jika ada KIRA tapi tidak ada L. Toh Ryuzaki sudah mati, siapa lagi weirdo yang akan berada di kubu saingan KIRA. Hmm, hambar. Tapi masih ada kemungkinan jika film ini lanjut.
PLUS MINUS
Untuk hal-hal yang menjadikan film ini enak ditonton adalah jalan cerita teka-tekinya yang tidak bisa dipercaya. Jadi keyakinan penonton terhadap tokoh protagonisnya benar-benar diuji. Karena seperti yang saya bahas di bagian tokoh. Semuanya digambarkan abu-abu. Bahwa setiap karakter benar-benar punya jatah protagonisnya masing-masing. Datang dengan alasan masing-masing dan bertahan dengan tujuannya masing-masing. Tinggal penonton fleksibel aja untuk menerima bahwa baik dan jahat itu memang keduanya ada dalam diri para tokoh.
KIRA yang lama |
Penerus KIRA [?] |
L yang lama |
Penerus L |
Selain penokohan, detail musik latarnya juga oke. Trus di bagian awal memang sudah ditujukan kredit musiknya untuk Yutaka Yamada, hmm tidak asing bukan? Yap, Yutaka Yamada juga memegang kredit untuk musik dari anime Tokyo Ghoul. Bahkan aransemen musiknya terdengar mirip. Jadi di bagian epik-epiknya [khas Yutaka Yamada banget] akan terasa seepik rasa Tokyo Ghoul. Pensuasanaannya benar-benar mendukung, musik epik ini benar-benar yang menjadi poin plus bagi film. Musik yang intens, pengiring chaos, suspend dan misterius. Keren lah buat Yutaka Yamada.
Untuk cabe rawitnya, tentu saja bagian penokohan. Jujur saja saya masih kurang sreg dengan penggambaran tokoh yang berada di luar zona nyamannya. Ada yang bilang bahwa ini sebuah perkembangan yang baik. Tapi, untuk ukuran Death Note bukankah harusnya mempertahankan ciri khas? Kemungkinan Mishima ini akan menjadi KIRA [karena akan berburu dan memiliki keenam Death Note] sekaligus jadi L [karena Ryuzaki sudah menunjukknya untuk menghancurkan buku itu]. Ini seperti Death Note yang kehilangan identitas. Tentu saja saya apresiasi keberanian untuk menciptakan karakter yang berkebalikan dan rumit. Tapi saya sangat bersyukur untuk keberadaan Ryuk. Dia ini seolah sudah jadi maskotnya Death Note yang tidak akan tergantikan. Ya, untuk film ini, rasa yang sangat Death Note hanya RYUK saja. Itu saja.
Nah, ada kejanggalan lain yang kurang mulus diceritakan. Yaitu tentang penerus KIRA. Ryuk dan Shien sudah menjelaskan beberapa kali bahwa mereka bertindak untuk menyiapkan calon penerus KIRA yang katanya adalah anak dari Light Yagami. YAP, beneran anaknya Light dan seorang bocah laki-laki berumur sembilan tahun. Tunggu dulu! Ini anaknya Light, tapi siapakah emaknya? Apakah dia ini anaknya Misa? Trus emangnya kapan Light dan Misa kaya begituan sampai nongol si bocah ini? Padahal juga dijelaskan bahwa setelah kasus Death Note sepuluh tahun lalu, Misa selalu dalam pengawasan ketat kepolisisan. Nah kan? Masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab dan si bocah udah mati duluan ternyata.
***
Sudahlah itu saja. Terlepas dari semua hal di atas, saya menikmati filmnya kok. Apalagi untuk Ryuzaki. Saya suka sekali penggambaran Ryuzaki yang weirdo dan bad ass dalam satu waktu yang sama. Saya jatuh cinta dengan Ryuzaki dan akhirnya dia mati di akhir. Oke, itu cukup sakit. Seolah saya masuk jebakan sutradara dan ketika Ryuzaki mati saya seperti dapat email: selamat, tokoh favorit anda game over. Jiah... menyebalkan.
Tidak ada komentar