Kasih yang Pasti Sampai dan Diterima, Terima Kasih

Thank you, I love you all.
dSGN by ME [Ahahaha promo lapak sendiri]
#sukasukasaya

Terima kasih dan segala rasa syukur tercurah padamu ya Allah Tuhan Semesta Alam. Terimakasih telah memberikan tubuh dan segala pernak-pernik rezekimu. Bela Azania bukanlah apa-apa tanpa pertolonganmu yang tak pernah terhitung lagi. Kaulah yang membuatku selalu yakin dengan hari esok. Kaulah yang tak pernah meninggalkanku saat yang lain hanya menunjukkan punggungnya dan lari kencang. Kaulah yang selalu menemani dan menatap mata sembabku ketika yang lain menutup mata. Terimakasih atas kehidupan penuh perjuangan yang kau titipkan pada Bela Azania.

Terima kasih untuk Mama dan Bapa yang menjadi salah dua perantara hidupnya aku. Mama adalah professor terbaik yang mengajarkan apa yang tak diajarkan di kampus manapun. Mama, putrimu ini hanya secercah cahaya deplak di tengah badai tanpa perlindungan kedua tanganmu. Bapa juga hebat dan mengajarkan bahwa tsundere adalah yang paling sugoii. Hahaha, bercanda. Bapa selalu bekerja keras dan diam-diam membantuku di balik sikap diamnya ketika ditelpon.

Terima kasih pada bapak dosen pembimbing, yang sabar membimbingku agar tugas akhir ini kembali ke jalurnya. Maafkan juga karena dalam prosesnya, aku sering loncat-loncat dan jadi pertanyaan. Sebenarnya bukan maksudku untuk lari, hanya saja ketemu dosen pembimbing untuk bimbingan serasa begitu mendebarkan. Aku selalu merasa kurang benar dan bertemu dengan bapak seolah aku menyerahkan semua kesalahan untuk dicoret spidol merah [meskipun bapak tidak pernah melakukannya] [padahal saya mengharapkannya] [Plaaak. maso detected]

Terima kasih untuk teman yang sudah melihat baik buruknya aku. Terima kasih untuk berbagi kasur dan meringankan biaya kost. Juga berbagi Kurosaki-kun. Kapan-kapan kalo kita ketemu lagi, jangan sungkan-sungkan untuk ngupil ato kentut bareng. N.B: tentunya pas suami kita lagi ga ngeliat. N.B.2: juga pas anak-anak kita lagi sibuk main atau rebutan mainan.

Terima kasih untuk Agen D yang selalu menyediakan safe house ketika aku lelah dan ingin melarikan diri. Agen D, satu yang tak pernah aku lupa yaitu tentangmu. Tentang teman pertama di perantauan yang pernah melihat air mataku dan akupun pernah melihat air matamu. Tapi jangan salah, misimu belum berakhir. Misi kali ini yaitu tetaplah jadi temanku selalu. Lebih tepatnya, jadilah saudaraku.

Terima kasih untuk Mbah Sastro dan ibu. Kalian berdua adalah Otose-nya anak-anak 44A. Terima kasih karena menjadi tempat segalanya bagi anak kostan tengil ga tau diri ini. Terima kasih untuk meminjamkan kamar mandinya ketika krisis air. Terima kasih karena bersedia jadi tujuan pak pos ketika bel 44A tak ada yang menjawab. Terima kasih telah bersedia jadi loket titipan untuk bayar iuran sampah rumah 44A. Yang paling penting, terima kasih karena mengijinkan saya nge-bon untuk makan sehari-hari. Semoga mbah sehat selalu.

Terima kasih untuk saudara satu bapak bimbingan di perantauan. Maaf kalau aku ngilang, pertanyaannya jadi tertuju padamu. Hehehe, ini sungguhan minta maaf loh.

Terima kasih pada teman-teman ngapak koplak yang tergabung di gajah ngapak. Tenang saja, aku sudah mengarang pujian untuk kalian. Di saat aku merasa sendirian dan merasa hilang tersesat jauh dari rumah dan keluarga, kalian mengembalikanku ke rumah. Mungkin aku jarang berkicau di grup, tapi aku baca semua obrolan juga spam kalian.

Terima kasih untuk dua adeku di rumah. Kalian membuatku tetap berlari meski lelah. N.B: literally lari, karena mereka serem. Tepi, jangan kebanyakan pacaran. Kalo ada tugas coba kerjain sendiri, kadang aku tak ada pulsa jadi maafkan tak bisa balas sms dan kerjain tugasmu. Indominus Rex, aku jadi saksi kebandelan princess dari hutan sejak kecil. Kalian berdua membuatku ingin menjadi kakak yang baik dan patut dicontoh. N.B: gausah tiru aku.

Terima kasih untuk semua pedagang seblak di Tamansari. Makanan ini selalu menjadi nomor satu ketika aku kembali ke Bandung. Meskipun di tempat lain aku bisa menemukannya, tapi hanya seblak Bandung yang membuatku rindu. Terutama untuk seblak depan lapangan SR, seblak depan Salman bapak Brebes, seblak ibu Yati, seblak depan PDAM Tirtawening, seblak bapak nonton tivi, ibu seblak rt 07, seblak deket indomar Baltos, juga seblak depan SDN Plesiran 1.

Terima kasih pada bapak tukang nasi goreng keliling yang biasanya memutari gang jam sepuluh malam. Terima kasih telah datang di saat aku kelaparan. Jangan tanyakan mengapa bocah perempuan kelaparan di jam itu dan masih ingin makan.

Terima kasih pada aa warung depan Jalan Plesiran. Jajanan di warung aa terpercaya untuk menemani begadang. Meskipun aku selalu kalap beli jajan bertema cokelat di situ. Semoga warungnya makin lancar jaya.

Terima kasih pada semua produk mi instan. Terutama mi sedaaaaap kari spesial [apalagi yang isi dua]. Mungkin kebanyakan mahasiswa pilih indomi tapi sebenarnya itu pembodohan. Mi sedaaaaap isinya lebih banyak. Sepenting apa bagian ini? Ya, sebenarnya ga penting hanya saja aku mau balas meme tentang indomi yang minta ditulis di lembar terima kasih mahasiswa tingkat akhir.

Terakhir. 

Terima kasih untuk diriku sendiri. Terima kasih sudah mengingatkan Bela Azania bahwa semua yang tersebut di atas tak akan terwujud tanpa dukunganku. Terima kasih untuk aku yang selalu menemani. Bahkan aku lebih setia dari siapapun yang tersebut di atas. Terima kasih sudah bersedia menyelesaikannya.


Bandung, 30 Mei 2017

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.