ME #9: Kebiasaan deja vu

Oke post kali ini benar-benar random. Karena murni kegelisahan [eciyeee] di pagi hari. Jadi, seperti biasa, saya lagi nulis cerita untuk mengejar deadline salah satu event nulis. Tapi saat nulis cerita ini, kok banyak banget hambatannya. Mulai dari mager, bingung pake sudut pandang orang pertama apa orang ketiga bahkan bingung harus dilanjutkan atau tidak. Padahal ide dan plot cerita sudah dapat dari awal sampai ending.
*

Mager dan yang lainnya sih sudah biasa. Tapi untuk faktor keraguan melanjutkan nulis, itu lain cerita. Ada semacam kekhawatiran sendiri, bahkan aku pikir ini semacam deja vu. Seolah-olah aku pernah melihat, mendengar atau bahkan membaca cerita yang seperti ini sebelumnya. Menurut orang-orang dan blog lain yang kubaca, soal deja vu ini, biasanya sesuatu yang pernah dialami. 

Pernah ga sih, kamu datang ke suatu tempat baru yang berasa sudah sangat akrab, dekat dan kamu kenal. Entah gimana ceritanya, tapi kamu merasa pernah datang sebelumnya. Atau pernah ga sih kamu melakukan suatu kegiatan tapi tempat, suasana dan orang-orangnya seperti sama. Atau bahkan pernah ga sih kamu melihat sebuah gambar dan punya kenangan sendiri tentang gambar itu? Akhir-akhir ini aku sering mengalami. Tentang cerita yang lagi aku garap juga sama. Bahkan aku cari di google tentang ide cerita yang ini. Tentu saja hasilnya kemana-mana. Tapi mau dilanjutkan malah takut ternyata ada yang sudah membuat cerita ini dan akhirnya aku malah yang kena sanksi karena dikira plagiasi.

Saat pertama kali tinggal di Bandung dan di kamar sendirian, rasanya familiar. Rasanya aku pernah mengalami hal ini sebelumnya. Tidur di atas kasur, sendirian, lampu mati dan pandangi jendela. Rasanya benar-benar tidak asing lagi. Ada pula saat aku liat gambar air terjun di sebuah kalender, rasanya aku pernah ke sana dan aku pernah di sana. Orang pasti akan bilang aku cuma berandai-andai, cuma ngibul, sok dramatislah dan lain sebagainya. Tapi aku benar-benar merasakan hal itu.

Ya, entahlah. Pernah merasa deja vu juga? Kalo sekali aja pasti pernah lah yaa, dan cukup menarik awalnya karena dalam sepuluh sampai belasan detik merasa ah aku pernah di sini. Tapi jika muncul berulang kali, hadeeh menyebalkan juga. Bahkan sampai menuju ke serangan panik berlebihan dan memunculkan kemageran [dalam kasus pribadi saya]. Ada yang bilang deja vu itu wajar kok dan ada penjelasan ilmiah secara teori-teori. Ada juga yang membisikkan secara ilmu agama, beliau ini bilang bahwa sebelum manusia terlahir, Allah sudah menunjukkan semua kejadian yang akan dialami manusia itu di dunia. Dari lahirnya sampai matinya. Jadi, bisakah deja vu ini adalah potongan-potongan pemandangan yang manusia lihat di awal penciptaannya? Entahlah.
***

Sudah kubilang kan, ini postingan random.
Plesiran, 26 Oktober 2017


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.