GLUTEN


Halo semuanya yang kebetulan berkeliaran di Chapteranian... Post kali ini bener-bener random. Saya tulis tentang alergi gluten. Apakah saya punya alergi yang satu ini? Hmm tidak juga. Ini random-random berhadiah sih. Jadi post tentang alergi gluten ini adalah bagian dari riset pendek dalam penulisan The Missing Link. Salah satu tokoh saya, si Alastair Castfire alergi gluten. Karena dibuang sayang, maka saya post juga. Haahaha, siapa tahu berguna [menurut saya ini lebih berguna daripada tulisan lainnya sih, hehehe]
*** 

Tahukah Anda mengenai Gluten? Apakah berbahaya? Jika seseorang alergi terhadap gluten, apa saja gejalanya dan bagaimana pencegahan atau penanganannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Gluten adalah sejenis protein yang berasal dari barley, rye dan gandum. Pernahkah Anda mengalami gejala alergi seperti gatal-gatal dan diare setelah mengonsumsi roti gandum? Jika ya, kemungkinan Anda mengalami alergi gluten. Namun, sebelum menyimpulkan lebih jauh, sebaiknya Anda berkunjung ke dokter untuk melakukan pemeriksaan darah terkait alergi gluten yang Anda alami.

GEJALA
Gejala alergi terhadap Gluten bisa bervariasi setiap orang. Beberapa orang bisa mengalami gatal-gatal, bengkak, kram perut, mual dan muntah atau sesak napas. Jika berada dalam tingkat yang parah, alergi gluten bisa mengancam jiwa. Untuk individu yang sudah mengetahui bahwa dirinya alergi terhadap gluten, sebaiknya menghindari produk gandum dan turunannya dalam diet sehari-hari.

Reaksi sensitivitas akibat konsumsi gluten dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu alergi gluten, intoleransi gluten (juga dikenal dengan penyakit Seliak/Coeliac disease, yang merupakan suatu kelainan genetik atau bawaan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh) dan intoleransi gluten non-Seliak.

Dr. Harris Steinman dari Allergy Society of South Africa’s Working Group on Childhood Asthma, mengatakan bahwa alergi gluten disebut juga dengan alergi gandum (wheat allergy) yang merupakan kondisi langka yang bisa terjadi pada siapa saja. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa reaksi alergi biasanya muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi produk gandum. Reaksi alergi ini melibatkan antibodi IgE yang ada di dalam darah. Antibodi IgE ini bereaksi dengan protein glutein yang dianggap sebagai alergen (zat penyebab alergi).

Adapun produk makanan yang mengandung gluten adalah roti, biskuit, pasta, sereal sarapan (breakfast cereal), mi dan semua jenis makanan yang terbuat dari tepung terigu. Dalam proses pembuatan roti, gluten berfungsi mengikat dan membuat adonan menjadi elastis sehingga mudah dibentuk.

PENANGANAN
Cara yang paling tepat untuk menghindari reaksi alergi terhadap gluten adalah dengan menghindari semua produk yang mengandung gluten seperti yang disebutkan di atas. Diet harus dijalani dengan disiplin. Segala jenis makanan yang terbuat dari gandum dan tepung terigu harus dihapus dari daftar belanja Anda. Saat membuat kue, Anda bisa mengganti tepung terigu dengan tepung bebas gluten, seperti tepung beras, tepung kedelai, tepung maizena (pati jagung), tepung tapioka, tepung sagu dan tepung garut.

So, waspada ya jika Anda mengalami alergi terhadap gluten! Dan, tetap sehat!

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.