Tentang Maslow Hierarchy of Need

pict from: storify.com

Dalam ilmu manajemen terutama Human Resources Manajemen pasti kenal dengan istilah teori motivasi Abraham Maslow. Normalnya hanya ada lima tingkat di piramidanya yaitu seperti di gambar di atas. Bagian Physiological sampai Self-Esteem termasuk basic needs. Jika diibaratkan, kebutuhan ini serupa dengan jika badanmu gatal ya tinggal garuk saja. Nah, sederhananya seperti itu.

Sedangkan Self-Actualization ini jadi bagian paling tinggi dari kebutuhan seorang manusia. Jadi, pada tingkatan ini, manusia merasa butuh tempat untuk mengekspresikan diri, membebaskan diri. Dan untuk mencapai tingkatan ini, maka basic needs harus terpenuhi bahkan terlampaui dulu. Misalkan, dia ini sudah berkecukupan kebutuhan fisiknya, pekerjaannya mapan, keluarganya bagagia, jabatannya tinggi, maka segera menuju level Self-Actualization.

Nah, berhubung tugas akhir yang selalu saya jadikan alasan [sekaligus kambing hitam karena mengabaikan blog ini] juga tentang piramida itu. Di tugas akhir saya, piramdanya punya tujuh tingkat. Awalnya saya juga kaget dan coba cari tahu tentang hal ini. Siapa tahu nantinya dosen penguji menanyakan mengapa saya pakai piramida tujuh tingkat seperti gambar di bawah ini:


Karena menurut saya ini penemuan hebat dan sepertinya belum ada yang menuliskan, jadi saya akan tuliskan disini. Hasil ini saya temukan setelah baca dari buku Motivation and Personality yang ditulis oleh Abraham Maslow. Di buku ini dijelaskan memang lima tingkatan. Namun ada dua tambahan penjelasan setelah penjelasan lima needs umumnya, yaitu Cognitive Needs dan Aesthetics Needs.
Keduanya ini bisa ditambahkan ke dalam piramida karena merupakan syarat untuk pemenuhan kriteria puas di empat tingkatan basic needs. Atau bahasa bukunya: the precondition for the basic needs satisfaction.

Di tingkat kelima ada Cognitive Needs. Dijelaskan sebagai: perceptual, intellectual, learning, the desire to know and to understand, to satisfy curiosity, to explain, to systematize, to organize, to analyze, to look for relations and meaning, to construct a system of values.

Di tingkat keenam, Aesthetics Needs. Dijelaskan sebagai the needs for order, for symmetry, for closure, for completion of the act, for system and for structure may be indiscriminately assigned to either cognitive, conative or aesthetic, or even to neurotics needs.

Ya, begitulah. Semoga bermanfaat. Kalo mau lebih jelas lagi, buka buku Motivation and Personality by Abraham Maslow chapter 4 halaman 48-51. Saya sendiri menuliskan ini supaya lebih awet diingat. Catatan saya ada pada secarik kertas dan takut lupa ataupun saya lupakan jadi saya luapkan di sini.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.