Dokumentasi Hidup part 2


21
NB: KILL THE TRAITOR, please
kita ini semua sama, satu akar dari satu dasar, semua benar semua salah. tergantung dari mana kau melihatnya. manusia adalah manusia. ingin selalu terlihat mulia. bicara seakan utusan dewa. silat lidah silat kata. tuhanku tuhanmu. tuhanmu tuhanku. hanya dia segala maha. kita hanya mahluk jelata. -MATA JIWA.

22
Helikopter, minta duit!!!!!

23
Aku tahu setiap orang datang dengan bebannya masing-masing. Itulah yang membuatku bertahan. Aku perlu tempat sembunyi.

24
Take my hand tonight and lets talk about tomorrow -TAKE MY HAND

25
Part I
Di antara dua kubu yang berlawanan. Di antara dua kebencian yang saling berhadapan. Di sela-sela sepoi hembus angin pembawa gaduh suara genderang perang. Aku diam. Tersisihkan dan terlempar dari kubu. Bukan. Bukan tersisihkan, aku memang tak punya kubu. Aku memang memilih jalan ini. Meski sendiri, tapi kesendirianku adalah kedamaianku.

Part II
Hari ini, aku coba naikkan pandangan. Kubuka jendela gubuk yang lama tertutup. Saat itulah aku melihat dia. Tepat di seberang kubu lawan. Dan dia juga sendirian. Kupikir, ah ternyata ada juga yang benci kegaduhan perang. Untuk beberapa waktu, kami bertemu di tempat yang sama. Duduk-duduk di tepian sungai yang memerah karena perang. Berfantasi tentang beningnya air sungai sebelum ternoda. Bahkan tak jarang, kami saling mengabaikan, membebaskan diri untuk menikmati diamnya masing-masing.

Part III
Pagi yang cerah, kubuka jendela. Suara gaduh langsung menyeruak. Kulihat sisinya tak lagi sepi. Dia juga telah berkubu dan aku tertipu. Kututup jendela juga telinga. Tak ada orang lain yang tak suka berkubu. Hanya aku.
20 Oktober 2016

26
Semesta, bantulah MAHASISA!

27
Mereka telah jatuh cinta pada kalkulus. Hingga mengabaikan Tuhannya untuk menyelesaikan satu soal dari tumpukan tugas kalkulus. Padahal Tuhan yan memberi mereka waktu untuk mengerjakan kalkulus. 

28
I want to run away, but I can't leave you here alone.
I want to destroy this way, but I can't hurt you more.
I want to cry, but I can't see tears in your eye.

29
Coffee time is perfect writing time.

30
Ketika aku mendekat satu langkah pada mereka, sambil membuka satu fakta tentang diriku. Maka mereka malah ambil satu langkah mundur karena kekuranganku. Hey, human is a bad things to observe.

31
Tentang hujan? Tidak. Ini bukan lagi tentang hujan ataupun tentangmu. Juga bukan tentangku. Kemarin kutuliskan enam kata yang mewakili hujan, kamu dan aku: Hujan ini bukan lagi tetangmu. Hari ini ingin kubunuh kamu dari aku. Enyahlah kamu, juga hujan itu.

Semuanya berlalu
Hilang
Tak kucari lagi
Biarlah pergi
Aku tak peduli
Biarlah mati
Aku sendiri
Kubunuh kau lagi

Senin, 21 November 2015/ Setelah hujan tanpa pelangi.
P.S: Tak semua hujan diakhiri pelangi. Tak semua kesedihan berakhir bahagia. Kebahagiaan tercipta karena kesedihan tetap menjadi kesedihan [?]

32
If I could be with you tonight. I would sing you to sleep. Never let them take the light behind your eyes. I failed and lose this fight -THE LIGHT BEHIND YOUR EYES

33
Hey, bukankah sudah kubilang, jangan belikan aku kue ulang tahun? Kau membuatku bersedih. Ini memalukan, cahaya lilinnya akan menerangi wajahku saat aku menangis. Kau harusnya yang paling tahu betapa aku paling benci perayaan. Terutama perayaan yang kau sebut ulang tahun itu.

Hey, aku ini tak suka spotlight. Juga perayaannya. Bukan aku membenci perayaan darimu, aku tetap mengulum senyum bukan? Aku tak pernah bisa membecimu juga kalian.

Hey, kau tahu mengapa aku membenci kue ulang tahun? Jika kau masih mengingatnya, maaf aku mengulanginya dan membuat telingamu bising karenanya. Karena aku tak tahu harus kubagi dengan siapa. Karena aku tak punya banyak orang untuk menghabiskannya. Karena aku tahu, akhirnya itu akan sia-sia. Karena pada akhirnya perayaan itu tetap hampa. Meski ada belasan kepala yang memberiku senyuman. Meski mereka menyenandungka lagu yang sama setiap perayaannya. Lalu apa yang kurisaukan? Meskipun mereka memberiku selantun doa indah. Meskipun aku tetap tersenyum saat kita berfoto bersama. 

Harusnya kau tahu.

Bagaimana mungkin aku menangis saat lilin-lilin itu menerangi wajahku. Bagaimana mungkin aku abaikan semua yang kalian usahakan. Lalu siapa yang salah? Mungkin saja ini bukan salah kalian. Ini memang keanehanku saja. Karena aku tak sama dengan kalian. Bukan istimewa, hanya saja aku selalu merasa berbeda. Hey, bukankah semua manusia memang istimewa dengan mengandalkan perbedaannya? 

Hey, aku tak marah. Sungguh. Hanya merasa malang. Itu saja.
8 Mei 2015

34
FAIRY TAIL
There are walls that can't be broken through power alone. But if there is a power that even break through those walls, it's the power of feelings! -MAVIS VERMILION
Everyone has the right to choose the future! We're headin' for the future that we choose! -NATSU DRAGNEEL
We don't have to know what tomorrow holds! That's why we can live for everything we're worth today! - NATSU DRAGNEEL

35
Ligiken: hujan salju di puncak Jaya Wijaya
Keneker: kelereng
Imbesil: Dalam keadaan mempunyai kecerdasan berpikir yang sangat rendah pada orang dewasa
Guli: Ruas jari tangan yang digunakan sebagai ukuran dalam arsitektur tradisional
Ontogeni: sejarah proses perkembangan makhluk hidup

36
Always smile more than you cry. Give more than you take and love more than you hate

37
NESTAPA DI NIRWANA
Aku memang minoritas. Di antara mereka para berlian yang dihasilkan dari tambang. Memang aku tak terlihat berharga. Tapi bagi orang tuaku, aku adalah miliknya yang paling berharga. Bahkan tak bisa dirupiahkan. 
Bagi mereka yang bergelimang materi, aku mungkin hanya pengemis hina. Tapi bagi orang tuaku, aku adalah harapannya. 

Mungkin bagi mereka yang sudah punya istana, aku hanya gelandangan tak berharga. Tapi bagiku, aku bangga. Gelandangan ini mampu berada di tempat yang sama dengan mereka yang menghinanya. 

Aku mungkin hanya dipandang sebagai serangga. Terserah apa ocehan mereka. Persetan pula dengan tatapan jijik mereka. Hanya satu saran untuk mereka. Berhati-hatilah dalam memperlakukan serangga. Dia bisa saja menusukkan racun dalam darahmu dan membunuhmu. Atau kau memeliharanya untuk jadi temanmu. Bagai kupu-kupu yang membantu penyerbukan setangkai bunga.

38
One day I will be ready to go see the world behind my wall -WORLD BEHIND MY WALL
Mengapa orang lebih pilih yang berbunyi meskipun kadang tak berguna?

39
Menyedihkan itu ketika ada yang bertanya bagaimana kabarmu? Dan kujawab dengan baik-baik saja, hehe. Yang kutulis begitu. Padahal di dunia nyata, air mata mengalir deras. DASAR PEMBOHONG.

40
"Apa yang membuat kota itu begitu istimewa?"

"Tak ada. Tapi dalam jiwa, itu adalah segalanya."

Akhirnya aku menyerahkan kerajaan Tuhan di bumi pada ksatria bijak di hadapanku. Yang kutahu, dia tak seperti rajaku. Dia benar-benar berperang untuk Tuhannya, bukan hanya untuk merebut tanah lawannya dan membunuh rakyatnya. Dia bahkan mengizinkanku berbagi kedamaian kota ini. Dia menuntun kami untuk perg engan damai. Saat itu aku menyadari sesuatu. Hal yang dia katakan sebelum kepergianku.

"Jika kau berperang untuk melindungi orang-orang tak berdaya di balik dinding, maka kau salah. Perang hanya akan merenggut mereka yang disayangi dari mereka yang kau lindungi. Kepedihan adalah hakikat utama sebuah perang. Darah yang mengalir di medan perang tak akan berhenti saat raganya mati. Tapi akan selalu menggenang dalam air mata para generasi. Damai adalah kata bijak yang selalu melindungi. Tuhan ciptakan kita dengan kedamaian lalu mengapa kita mengusik keindahan dari kedamaian itu? Assalamu 'alaikum warrahmatullahi wabarukatuh."


Bersambung... 
lain kali.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.