ME #Dilema Introvert


Apa hanya saya atau memang semua orang memang merasakan hal ini. Entahlah, saat ini saya menulis karena tidak tahu lagi apa yang bisa saya lakukan dengan kebingungan ini. Oke, apakah itu? Sebut saja KETENARAN atau dalam definisi saya adalah perasaan ingin dikenal oleh orang lain dan menjadi perhatian banyak orang atau bahkan bisa menginspirasi. Itu bukan saya banget. Tapi entah darimana datangnya, ada saja rasa ingin dikenal oleh orang lain. Saya yang begitu introvert-nya pun ingin dikenal atau setidaknya cerita yang saya tulis bisa dibaca banyak orang. Tapi dalam hati, benar-benar saya tidak mau diketahui banyak orang bahwa saya penulisnya. [baca: dilema introvert pengin tenar]
***

Chapteranian memang sudah lama ada, tapi tidak benar-benar hidup sampai beberapa tahun lalu saya hidupkan lagi. Alasannya pun sederhana, karena saya tidak bisa hidup dengan baik di dunia nyata dengan komunikasi layaknya manusia normal. Introvert parah ini hanya punya satu dunia dimana ia merasa nyaman dan itu adalah blognya, dunianya, Chapteranian. Blogger sudah mulai sepi dan jarang ada yang berkunjung, bahkan view bisa mencapai dua puluh saja sudah bahagia saya. Kebanyakan sudah pindah ke Wattpad dengan pemirsa yang bisa jutaan. Bahkan katanya banyak editor dari para penerbitan yang juga ikut mainan Wattpad untuk mengintai bakat-bakat baru dan judul-judul fresh dengan banyak peminat. Sebut saja Dear Nathan yang begitu populernya sampai dapat film layar lebar. Lalu saya, tetap bertahan di blog yang mulai ditinggalkan. Ibarat kata ini seperti bertahan di reruntuhan dan menolak diselamatkan. Kenapa?

Entahlah, saya juga tidak tahu. Ada semacam kebahagiaan ketika buka blog dan menyaksikan bahwa view-nya mencapai angka puluhan. Apalagi jika ada yang komentar di post saya. Siapa sih yang ga mau terkenal dengan karyanya yang diapresiasi banyak orang. Siapa sih yang ga mau tulisannya tiba-tiba dilirik editor dan akhirnya dibukukan. Siapa yang ga mau naik derajat dari penulis online ecek-ecek hingga akhirnya disebut sebagai penulis pro meski hanya baru menelurkan satu karya hits. Semua orang normal juga pasti mau. Saya juga mau. Mendapatkan hasil dari tulisan yang selama ini dianggap tidak menghasilkan dan ga bisa buat biaya hidup. Siapa juga yang tidak mau hobinya menjadi profesi. Tapi di antara semua gelimangan impian manis itu, saya tetap bertahan di sini. Kadang memang membuat iri. Dia yang menulis dan tiba-tiba hits. Bahkan seorang introvert ini saja bisa merasakan iri akan karya orang yang bisa dibilang bejo.

Lalu apa saya saja yang tidak normal? Tidak juga sih. Menurut saya, menulis adalah kecocokan. Jika tidak cocok buat apa dipaksakan, bukan?

Mengapa saya cocok bertahan di blogger dan tidak ikut hijrah ke Wattpad yang sedang ngehits menjadi incaran para editor yang seolah kehabisan naskah terkirim ke mejanya? Jawabannya sangat mengenaskan, saya introvert.

Menulis di blogger dengan sedikit pemirsa rasanya lebih melegakan bagi saya untuk menulis dengan lebih berpikir jernih. Bahwa apa yang saya tuliskan bukan semata-mata untuk menarik perhatian apalagi untuk menciptakan kontroversi. Orang-orang mungkin berpikir wah saya ini sangat konvensional, menulis di blog saat zaman mulai bergeser ke Wattpad. Entahlah, saya sudah lama belajar untuk tidak ambil pusing dengan komentar orang nyinyir. Dengan kesunyian ini, saya merasa bisa lebih berkualitas daripada tetangga sebelah. Tulisan saya bisa lebih belajar dan memiliki waktu yang cukup untuk matang. Saya tidak suka penulis karbitan yang mengaku penulis hanya karena pemirsa karyanya yang sampai ratusan ribu. Banyak kok karya-karya [maaf] alay yang masih harus banyak berproses di Wat----. Tapi sayangnya, ratusan ribu view itu yang menghalangi jalannya untuk belajar, dia terlalu bahagia dengan banyaknya pemirsa hingga menumbuhkan kesombongan. Bukan berarti saya bilang penulis Wattpad kurang matang, hanya saja, kebanyakan begitu. Ini bukan sembarang saya ngomong, karena saya juga sudah punya akun Wattpad yang masih sangat noob tanpa tulisan [inipun buat karena dorongan ade]. Saya coba baca beberapa karya dan tidak ada yang membuat saya tertarik untuk membacanya sampai akhir. Susah menemukan karya yang menarik di gigitan pertama. Apalagi dengan keterbatasan penulisan dan tata bahasa yang cukup berantakan. Maaf, saya tidak tertarik dengan Wattpad setenar apapun itu.

Tentang menjadi penulis yang hebat dan proses kematangannya, menurut saya cara konvensional masih menjadi yang paling jitu dalam menghasilkan penulis berbakat. Meskipun rentang waktunya yang lebih lama daripada cara fenomenal. Jalan sunyi, menurut saya adalah jalan terbaik yang bisa dilewati hanya oleh penulis. Dan saya akan melalui jalan itu. Semua cerita, semua inspirasi, semua imajinasi dan semua yang saya temui di jalan itu akan terpampang hanya di Chapteranian. 

Maaf, tulisan ini hanya murni pendapat saya pribadi. Tentang fenomena menulis untuk terkenal, sepertinya saya belum bisa mengikutinya. Jadi biarkan saya tinggal di reruntuhan ini dan menjadi emas hingga di suatu waktu yang tepat, saya akan membiarkan orang lain menemukan saya. Terima kasih juga pada semua pihak yang sampai saat ini menyemangati perjalananan kepenulisan saya. Terima kasih apresiasinya. Saya tetap di sini. Jangan temui saya saat ini karena karya yang saya tuliskan belum se-emas itu untuk ditemukan. Jika dunia gemerlap Wattpad sudah mulai sesak, bolehlah kau kembali ke sini. Akan kutemani kau membuat lentera dari tulisanmu sendiri. Aku tetap di Blogger selama Kemkominfo tidak memblokirnya [eh bercanda... hehe].

Sampai jumpa di post bertikutnya.

Mungkin akan edit The Missing Link full version di satu post. Semoga masih menarik untuk dinantikan.

Salam,
Adz.

2 komentar:

  1. tidak perlu khawatir dengan ketenaran, karena saya meihat anda menulis karena anda memang menyukainya. Saya yakin akan datang waktu untuk anda, entah kapan tapi yakinlah.. waktu itu akan tiba

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.