Laman

Pages - Menu

Selasa, 31 Oktober 2017

ME #10: DEADLINE Diperpanjang! BANZAI!

Fiuh bagi saya yang tipe penantang adrenalin dengan bermain kejar-kejaran dengan deadline, kata diperpanjang menjadi hal yang menarik dan sangat wajib dirayakan.

Saya sedang fokus menulis sebuah cerita untuk diikutsertakan dalam event menulis dari Bookslife.co dan seharusnya deadline di 31 Oktober ini. Namun saat saya buka webnya lagi untuk memastikan batas waktu itu, ternyata bergeser satu bulan sampai November. Langsung kucek-kucek mata dan ini seriusan? Hahahaha, bersorak BANZAI tiga kali.

Ya, seperti yang dibahas dalam postingan deja vu. WBZ saya kali ini adalah tentang deja vu. Saya ragu mau menuliskan apa tidak dan keburu dilindas deadline akhirnya menyerah saja tidak ikutan. Tapi kemudian event diperpanjang dan ini semacam memberi semangat baru untuk kembali menulis. Genre romance sebenarnya adalah genre yang paling gampang dituliskan dan paling gampang mempengaruhi pembaca alias bikin mereka baper [hahahaha]. Tapi romance ala Adzania harus beda dari romance lainnya dong, nah inilah yang sebenarnya membuat banyak pemikiran. Karena romance saya ini terdiri dari ramuan action, tragedy dan bau-bau twist dengan ending yang harus booom.

Semoga saya bisa menyelesaikan tulisan ini di pertengahan bulan November. Atau bahkan nanti akan terulang keputus asaan digilas deadline dan tanpa embel-embel diperpanjang lagi? Hahahaha intinya saya akan kembali menulis dan saya kirimkan. Jika lolos ya alhamdulillah, jika tidak, saya akan lempar ke publik Chapteranian. Batas halamannya ada 25 sih, mungkin akan saya maksimalkan deh biar puas. Hahaha sekian. Oh iya teriakkan sekali lagi:

"Banzai... Banzai... Banzai..."


Adz

Senin, 30 Oktober 2017

Menulis, Menulis dan Menulis ala Tere Liye

Nah, untuk postingan kali ini sebenarnya agak telat dibahas yaa. Tapi tak apalah. Jadi pada Hari Sumpah Pemuda kemarin, Sabtu 28 Oktober 2017, saya datang ke event yang ada Bang Tere Liye. Iya Bang Tere yang bukunya melimpah dan quotesnya sering ditebar banyak orang itu.
*
Sebagian karya Bang Tere Liye.
Sebagiannya aja sudah banyak yaa, apalagi semuanya

AWAL PERJALANAN
Acaranya dimulai dari 15.30 sampai 20.00 dan ga ada penjelasan soal detail rangkaian acara. Jadi untung-untungan dapet sesi Bang Tere atau gak nya. Saya datang jam setengah lima, karena sedikit ga niat soale sendirian dan harus ke gedung yang paling saya hindari [hahaha, abaikan]. Begitu sampai nih, ramai banget dah dan saya jombs. Akhirnya memutar langkah, eh ternyata jalan yang saya jadikan tempat pelarian malah ditutup karena ada renovasi. Jadilah saya memperpanjang jarak tempuh dengan sok cool berjalan lurus terus. Mungkin ini buah dari kesombongan dan sikap sok cool saya [hehehehe], jalannya BUNTU. Wah dalam hati, isinya sudah ada para penghuni kebun binatang dan [kamvret, kamvret, kamvret]. Dengan berat hati, saya memutar dan melewati jalan yang tadi dilewati. Kamvretnya lagi adalah, si mas-mas yang dari tadi ga beranjak seolah menyadari bahwa saya hanya berputar-putar, dia nyengir lah [ini sangat kamvret moment]. Bodo amat lah, akhirnya saya ke lokasi dan saat itu denger nama Bang Tere dipanggil untuk naik ke atas panggung. Wah beruntungnya... saya tepat waktu.

TALK SHOW
Jadi, ini acara bentuknya talk show tentu saja seputaran Tere Liye dan dunia kepenulisan. Posisinya ga enak buat nulis di notes jadi saya ketik di notes hape [meskipun ini sebenarnya lebih tidak saya suka]. Isi talk show ini yang akan saya share. Selamat menyimak.
*

Tentang PENULIS
Bang Tere bilang, dia bukan penulis tapi dia ini seorang akuntan karena studinya adalah akuntasi. Katanya, semua orang juga sebenarnya adalah penulis dengan penjabaran nulis status facebook, chat di wa, line, bbm, caption instagram dan banyak media sosial lainnya. Bahwa penulis itu bukan profesi melainkan hanya sebuah hobi. Memang menulis bisa menghasilkan uang dan pendapatan, tapi tidak secepat profesi kantoran lainnya.

Ada juga pesan jitu untuk menjadi penulis ala Tere Liye. Bahkan dapat jaminan karir kepenulisan Tere Liye sebagai jaminan keakuratannya. Pesan inilah yang saya tulis dan garis bawahi sebagai wejangan penting, sebagai penulis, sebagai pemenuh janji. Pesannya adalah konsisten menulis 1000 kata per hari selama 180 hari nonstop. Lalu mulai membaca tulisan dari awal di hari ke 181. Ini jika dilakukan, jaminan anda bisa jadi penulis, begitu tuturnya. Berani coba?

Tentang INSPIRASI
Kalo Bang Tere punya tiga inspirasi nih dalam menulis; buku, perjalanan dan bertemu orang bijak.

1. BUKU, penulis yang baik pasti juga pembaca buku yang baik. Karena menulis itu membutuhkan inspirasi dari tulisan yang baik pula. Baca buku apapun pasti akan menginsprasi. Jangan sampai seorang penulis, menulis karyanya tanpa membaca bacaan bagus.

2. PERJALANAN, harusnya pada masa  muda ini, pemuda-pemuda sudah menjelajahi paling tidak setengah negrinya. Dengan perjalanan, akan banyak inspirasi yang ditemui tentang apa yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Jika belum bisa setengah negeri, minimal keluar dari daerah tempat tinggal atau setengah pulau [saya merantau ke Bandung bang]

3. Bertemu dengan ORANG BIJAK, nah kata Bang Tere, Orang bijak tidak harus Aristoteles, Socrates atau Plato. Orang bijak adalah orang-orang di sekitar kita yang bisa menginspirasi. Dan kata menginspirasi tidak harus berkaitan dengan cerita sukses jadi milyarder jadi profesor atau semacamnya. Menginspirasi itu semacam berbagi pengalamannya lalu menjadikan orang yang mendengar jadi tahu tentang perjuangan.

Bukan hanya soal inspirasi, Bang Tere juga membagi cerita soal bosan menulis dan writer's block. Ternyata untuk penulis yang sudah pro juga sering mengalami kejenuhan. Bedanya adalah cara menghadapinya. Untuk Bang Tere, kunci melewati writer's block adalah nonton. Nonton apapun, entah itu ke bioskop atau cuma nonton streaming di laptop. Yang menghambat proses kreatif dalam penulisan itu bukan writer's block nya tapi kemalasannya. Mager untuk kembali menulis itulah yang harus dibuang. Cara terbaik adalah ingat kembali janji dan komitmen menulisnya. Itu yang susah juga. Hahahaha saya masih kesulitan. Bahkan jika sebuah tulisan sudah masuk WBZ [Writer's Block Zone] langsung saya tutup buku ganti judul lain, hahahaha bukan tipe pejuang.

Tentang MENULIS
"Menulis itu hanya sekedar hobi, Dek," begitu kata Bang Tere. Dengan ramahnya, beliau sapa kami "Dek" sepanjang acara. Terus menulis dan konsisten menulis buku itu akan terasa sama dengan menjalani hobi biasa. Menarik ini [hahaha]. Inti dari pembicaraan soal menulis ini, saya merangkum sendiri menjadi: Menjadi penulis itu adalah tentang pemenuhan janji. Janji untuk disiplin menulis. Karena tidak ada cara cepat untuk menghasilkan penulis. Karena yang ada adalah pelatihan yang panjang. Menulis beda dengan menyanyi, penulis beda dengan penyanyi. Penyanyi yang bagus bisa lahir dari kontes menyanyi. Tapi penulis tidak, jikapun penulis memenangi sebuah kontes menulis namun dia tidak lagi berkarya, maka dia akan hilang sebagai penulis.

Menulis memang perlu motivasi, apapun motivasinya tidak ada yang salah. Motivasi ingin kaya, ingin terkenal, ingin keliling dunia, semuanya benar. Tapi jangan salahkan jika karir kepenulisannya pendek jika hanya berpegang pada motivasi semacam itu. Lalu apa motivasi paling kuat? Jawabannya sudah disebut berulang kali. Jadikanlah menulis sebagai hobi. Itu motivasi terkuat Tere Liye.

Jadikan menulis sebagai keseharian, karena siapapun dan apapun pekerjaannya, semua orang bisa jadi penulis. Dan dengan menulis akan lahir sebuah buku, buku bisa berumur ribuan tahun. Sebuah karya yang lebih abadi daripada penulisnya. Sebuah cita-cita Bang Tere adalah ingin membentuk satu generasi yang berkesempatan membaca karyanya. Misalnya dari kecil baca buku Bang Tere, sampai remaja masih baca buku Bang Tere, sampai menikah bahkan sampai punya anak dan buku yang dibaca anaknya ini adalah buku Bang Tere. Bukan satu buku untuk sampai satu generasi, tapi banyak buku. Itu membawa sebuah tantangan baginya untuk senantiasa produktif menulis. Wah keren banget kan? Abadi dalam karya.

Tentang TERKENAL
Menurut Bang Tere, penulis yang baik itu yang produktif, bukan yang terkenal. Karena dasarnya, yang dikenal dari seorang penulis adalah karyanya, tulisannya. Tentang orangnya tidak begitu penting. Tapi pandangan tiap orang kan berbeda-beda namun ini yang dianut Bang Tere. Saat sesi tanya jawab, ada yang bertanya kenapa di bagian belakang bukunya tidak ada biografinya sama sekali. Lalu jawaban Bang Tere ada dua; pertama ingin hidupnya tenang [wah ini introvert sekali], kedua, penulis itu sejatinya hanya dikenal tulisannya [saya setuju]. Bang Tere juga cerita soal yang satu ini. Pas diundang di sebuah acara dan MC memperkenalkannya pada audiens kemudian: 

"Mari kita sambut, Mbak Tere Liye."

Nah serentak kami semua ketawa mendengar penuturan akan pengalaman uniknya ini. Si MC kenal dia sebagai penulis banyak novel. Bahkan beberapa judul novelnya disebut tuntas oleh si MC. Tapi hanya karyanya yang dikenal, dia bahkan tidak tahu kalau sang penulis novel-novel itu bukan seorang perempuan. Ini sebagai gambaran yang gamblang dari alasan yang kedua. Saya cuma manggut-manggut. Iya sih.

Menurut Bang Tere, menahan keinginan untuk terkenal ini cukup sulit dilakukan. Apalagi pamer ini itu memang sudah jadi bagian dari sifat dasar manusia. Untuk terlihat lebih wow daripada yang lain, hingga apa-apa langsung cekrek dan post di sosmed. Semakin hits, semakin banyak like-nya maka bisa dibilang semakin terkenal. Lalu apa yang membuat Bang Tere sedemikian teguh memegang prinsip bahwa penulis hanya dikenal dari karyanya? Kata Bang Tere sih kalau mau posting foto atau sesuatu pikirkan dua hal; tentang penting / tidaknya hal itu diposting dan mendesak/ tidaknya keinginan untuk posting. Bahkan saat sesi book signing, Bang Tere bilang tidak mau foto bersama, kalaupun foto, harus janji tidak di share. Hahahaa, ini orang KEREN [begitu komentar saya]

Dan setelah pulang ke kosan jadi memikirkan ide untuk hapus foto-foto di instagram [hahahaha]. Tapi ternyata saya masih terlalu enggan untuk menghapusnya, labil ini bocah. Saya akhirnya minta tanda tangannya saja di notes dan saya share juga ternyata ke teman-teman [haduuh, masih belum bisa tegar untuk tidak pamer]


P.S.: Bang Tere itu sangat menginspirasi dan santai sekali. Dia datang pakai kaos oblong, celana jeans gendong ransel dan sendal jepit gunung. Wow, jadi ini yang namanya penulis pro [dalam hati saja] hahaha.

Terima kasih bang, saya sangat terinspirasi untuk terus menulis dan berbagi. Meskipun cuma di blog ala kadarnya ini. Seperti kata Bang Tere, tulisan itu akan lebih baik jika dibagi, tidak masalah jika nantinya akan dibukukan. Karena penjualan buku tidak berhubungan dengan share tulisan di internet. Buku itu akan tetap laris jika memang baik.


Adz.

Sabtu, 28 Oktober 2017

Let Chester Go!

Fiuh, saya nonton juga. Sebuah persembahan berkelas dari bintang-bintang papan atas. Semuanya bersinar untuk melepas Chester. Ya, saya streaming di youtube nya Linkin Park mulai dari jam 9.30 pagi. Konser luar biasa dengan tajuk: Linkin Park & friends Celebrate Life in Honor Chester Bennington dan langsung dari Hollywood Bowl. Kereen...

Pas saya streaming, ternyata sudah mulai dan dibuka oleh Mike Shinoda yang dengan tabahnya menyanyi disambi main piano. Suasananya khidmat [yakali, emang upacara], pembukaan ini diisi oleh Linkin Park sendiri. Lima anggota yang ada, Mike Shinoda, Joe Hahn, Rob Bourdon, Brad Delson dan Dave Farrell. Ini panggung pertama mereka setelah kepergian Chester. Untuk konser ini, tiketnya sold out tapi bisa free streaming [seperti saya].

Mike Shinoda... stay strong.

Setelah pembukaan dan beberapa lagu, disuguhi flashback cerianya Chester di balik panggung. Ini siapa yang potong bawang yaa, nge-feels banget. Mana saya tidak sedia patriot, jadilah ngelap ingus pake sprei [gak ding, cuma pake baju kemarin hahaha]. Dan ternyata parade nyesek itu ga berhenti di situ [yaiyalah kan ini baru mulai], kemudian lanjut ke lagu selanjutnya. Lagu yang bikin merinding dan dibiarkan Chester yang nyanyi. Ya. Karena cuma instrumen lagu Numb, penonton sing along dan banyak yang mewek. Saya masih strong di tahapan ini.

Itu mikropon disediain khusus punya Chester. Dan Numb juga diberikan khusus bagi kenangan akan Chester.
Kosong tapi lagunya menggema karena penonton sing along.

Konser yang total berdurasi 3 jam 16 menit ini membawakan banyak lagu-lagu hits Linkin Park. Beberapa yang saya dengar dan ada di catatan seperti; Shadow of the day, left out all the rest, Somewhere I Belong [Taka], Nobody Can Save Me Now, Battle Symphony, Sharp Edges, Talking to Myself, One More Light [ini Mike yang nyanyi], Looking for an Answer sebuah lagu original dari Mike khusus diciptakan buat Chester, Waiting for the end, Crawling [Oliver Sykes], Papercut, One Step Closer [KORN], A Place for My Head, Rebelion [Daron Malakian] dan masih banyak lainnya. Ada The Catalyst, Rebellion bareng System of a Dawn, ada pula persembahan dari Blink 182, dan What I've done.

TAKA, yang ga sempet duet bareng Chester di tour Jepang nya Linkin Park.

OLI, Oliver Sykes yang lagi gabisa screm dan dibantu playback.

Penontonnya sing along One More Light

Mike Shinoda bener-bener melakukan yang terbaik untuk mengenang Chester. Sungguh dia keren banget

Bukan hanya menyanyikan lagu hits Linkin Park, sepanjang konser juga disuguhi video-video Chester. Tentang kegiatan sosial mereka dan launching One More Light Fund, penggalangan dana untuk kegiatan sosial. Muncul juga Talinda Bennington istrinya Chester, intinya dia mengucapkan terima kasih dan campaign mental health, campaign supaya orang-orang makin peduli dan tidak menganggap remeh depresi dengan #fuckdepression dan #MakeChesterProud. 

Talinda dan mikrofon Chester... Sepanjang acara, cuma Talinda yang pake. So sweet

One More Light Fund

Campaign Talinda Bennington

Ada testimoni Jared Leto juga, tentang Chester sebagai seorang sahabat.
Testiominya banyak loh dari para legend juga ada.

Awalnya saya fokus mau catat trus buat report di Chapteranian, tapi makin malam [di sini siang], makin gahar dan saya makin menikmati jadi lupa tujuan awa mau report, hahaha. Apalagi mulai dari Papercut yang dibawakan bareng Machine Gun Kelly [ya, Kellin pernah duet bareng MGK jadi saya tahu]. Kemudian asyiknya ini nyambung sampai ke KORN . Dan saya aktif ngetik ENCORE berulang-ulang tapi tetap saja tenggelam. Ini keren banget, sampai sing along Rebellion [apalagi ini pas hujan deres jadi bisa teriak sepuasnya]. Sungguh mantap, ini semua yang berbau rock merapat dan speechless, keren banget. Apalagi pas Matt Shadow sang vokalisnya Avenged Sevenfold naik panggung. Ini mantap banget, bahkan dia dapat tiga lagu, lebih banyak daripada yang lain. Tapi memang worth it karena power suara dia itu menggelora banget. Bikin semangat, asli.

Matt yang nongol dengan kemeja sama warna dan motif kaya Mike, HEHEHE

Matt nyanyi tiga lagu Linkin Park; Burn it Down, Faint, Breaking the habbit. Ketiganya pecah. Teriakan dia memang tidak diragukan lagi. Dengan suara khas nya itu loh, kereen.
Saya melihat konser ini bukan semacam tribute untuk mengenang kematian Chester, apalagi dia bunuh diri. Ini seperti judulnya, untuk menghormati kenangan dan kehidupan Chester. Ini bukan seperti terus-terusan berduka pada orang yang jelas-jelas telah melakukan pilihan yang salah. BUKAN. Ini semacam sebuah hajatan untuk perpisahan secara resmi dengan Chester Bennington. Apalagi pas dimainkan lagu Iridescent, bagian Let it go..., seolah-olah bilang let Chester go. Seketika air mata yang ditahan akhirnya jebol juga. Saya nangis, apalagi liat ekspresi Mike yang nyanyi bagian itu. Mike seolah-olah meminta keikhlasan semuanya untuk melepas Chester dengan pilihannya. Ini seperti membebaskan para fans dari rasa bersalah karena Chester bunuh diri dan mereka ga bisa apa-apa. Klimaksnya adalah pas dimainkan lagu New Divided dan kolaborasi bareng Chester. Di-play video saat mereka membawakan lagu itu di tempat yang sama beberapa tahun lalu. Jadilah New Divided menjadi bagian Chester.

Potongan-potongan video yang semacam inilah yang bikin tanggul jebol.

Sebuah penghiburan

Ada semacam kelegaan di wajah Mike setelah itu. Penonton yang klimaks nangisnya juga kemudian bangkit lagi dengan persembahannya Steve Aoki dan Bebe Rexha, remix One More Light yang hepi seketika. Ini keren.

Konser ditutup dengan lagu Bleed it out.

Intinya: KEREN.



Jumat, 27 Oktober 2017

Konser Tribute Chester Bennington, BESOK

Dua belas jam dari sekarang, mau nonton konser live. Hahaha memanfaatkan kuota 20 GB, untuk ini. Apalagi Taka juga ikut ngisi konser tribute untuk menghormati kehidupan Chesterbe sebelum keputusan [bodoh] nya. Tak apa yang berlalu biarlah lalu. Apapun keputusannya, yang penting itu adalah yang dipilihnya sendiri. Jadi #LEGENDS sudah pergi dari hiruk pikuknya dunia ini dan kita show must go on, keep on living and be strong. Apalagi para penyintas depresi yang biasa dinina bobokan oleh lagu-lagu Linkin Park dan suara ramahnya Chester. Hidup kalian adalah kebahagiaan Chester, mungkin karena itulah dibuat #MakeChesterProud.

Intinya adalah ini keren dan saya ingin nonton. Penampilan perdana Linkin Park semenjak kepergian Chester Bennington. Stay strong LP. Semoga ini bukan konser terakhir mereka, ayolah pasti dapat penerus Chester yang tepat untuk musik kalian juga, meski berat.

Entah siapa aja yang ngisi, asalkan ada Taka, saya sudah merasa cukup. Bahkan Taka juga post di instagramnya bahwa dia ikut konser tribute ini. Berharap Taka dan One Ok Rock membawakan lagu Smiling Down. Itu tepat banget buat Chester.

Saya screenshot nih... hahaha so excited.

Time to sleep. Besok mau nonton dan besok Hari Sumpah Pemuda, Merdeka! Oh besok ada Tere Liye juga, semoga bisa datang dan akhirnya berbagi cerita di Chapteranian bareng teman semua. Wah, akhirnya punya jadwal yang berasa orang sibuk. Hahahaha, mimpi indah yaa.


Plesiran, 27 Oktober 2017
Adz.

INKTOBER STORY 1-10

Okey, bulan Oktober ini cukup menggembirakan. Karena saya akhirnya akan wisuda di bulan ini [yey banzaiiii], akhirnya mahasisa ini di wisuda juga. Nah selain kebahagiaan sebagai wisudawan, ada kabar lainnya. Tahun ini saya semangat untuk ikutan inktober. Yap, event tahunan ini sering terlewat begitu saja, pernah juga sudah niat join tapi tertimbun seabrek tugas dan bimbingan tugas akhir alias revisi [ini cerita oktober 2016]. Tahun lalu saya sudah buat list pribadi dan lancar jaya sampai hari kedua. Tapi seterusnya hanya garis lurus.

Tahun ini cukup banyak waktu luang karena pengangguran menunggu status sarjana. Ya banyak sih yang menyarankan untuk berburu lowongan kerja. Tapi kerjaan banyaknya di ibukota, dan idealisme anak muda ini masih menolak untuk jadi pekerja di sana. Bukan hanya Jakarta sih, sebenarnya idealisme bedebah ini adalah menolak jadi budak korporasi [kampret, pindah saja sana ke Meikarta]. Yosh, cukup keluh kesahnya. Tulisan kali ini adalah rincian cerita mengenai gambar dari setiap hari challenge inktober. Niatnya sih mau banyak gambar Gurei, karakter dalam cerita fiksi fantasi yang masih mengambang dalam file tanpa isi di laptop saya. Mau sehobi gambar apapun, saya tetap cinta nulis [yey] ga bisa lepas dari menulis tiap harinya. 

Dalam tulisan ini juga saya berterima kasih pada partner in crime yang semakin bertebaran. Termasuk adeku si curut Tepina, yang teracuni [hwahahaha] untuk join inktober di sela-sela kesibukannya sekolah lima hari kerja. Kutunggu chibi-chibinya ya, si Heicou Rivaille apa lagi. Status terkini: Tepina juga STAGNAN!
***

DAY 1 I LOVE TOMATOES 
Inktober 2017 sih saya niatkan untuk gambar ilustrasi tentang Gurei secara tampilan, sifat, kesukaannya dan segala macam pernak pernik di dunia fiksi fantasi. Gurei ini suka tomat. Sebenarnya saya tidak niatkan Gurei ini sebagai elf tipe soft and gentle sih.

Pengin sih buat si Gurei jadi bad ass gitu. Tapi lihatlah matanya yang sendu.
Saya tidak berdaya, hahaha. Entah kenapa saya buat dia suka tomat, karena berhubungan dengan ceritanya sih.
*

DAY 2 NO GOOD AT GOODBYE
Untuk hari kedua, saya gambar sambil denger lagu one way ticket dari One Ok Rock. You know i'm no good, no good at good bye. Nah lirik itu yang menginspirasi. Sarung tangan Gurei sebenarnya adalah improvisasi karena saya buat jemarinya terlalu ngembang bengkak hehehe. Kau tahu kan, kadang ada saatnya sulit banget untuk bilang kalimat perpisahan. Apalagi bagi Gurei, dia sudah banyak melihat kehilangan yang bahkan tak sempat ada kalimat perpisahan. Jadi, bagai Gurei lambaian tangan saja sudah cukup bermakna. Gurei tak pernah mau mendengar kalimat selamat tinggal, bisa dibilang lambaian tangannya ini artinya sampai jumpa lagi [jika dibahasakan].

Akhem, punggungmu bang. Quotes Gurei: karena tidak semua perpisahan harus diucapkan dalam kalimat.
Aku benci selamat tinggal, jadi cukup lambaikan tangan dan kita akan bertemu lagi nanti.
Oke.
*

DAY 3 STOP FAKING PERFECTION
Judul ini nongol ketika saya coba gambar cogan [padahal saya punya kutukan gabisa gambar cogan] karena itulah akhirnya gagal. Awalnya mau saya tinggalkan saja. Awalnya ingin dibuang saja. Tapi kok sayang. Jadilah akhirnya tetap saya selesaikan meski tidak sempurna. Bahkan saya sangat menikmati prosesnya loh dan dapat pesan moralnya.

Manusia zaman sekarang mungkin sudah tidak ada yang ori lagi. Berbagai macam perawatan dan operasi menjadi pilihan untuk menyempurnakan bentuk fisik, seolah-olah pemberian dari Tuhan tidak lebih sempurna daripada otak-atik tangan manusia. Mungkin mereka-mereka ini telah menyakiti hati Tuhannya. Terimalah apapun yang ada dalam fisikmu, karena Tuhan menciptakan manusia sebagai sebaik-baiknya makhluk. Hanya saja manusia-manusia ini yang dangkal pemikirannya. Sempurna itu tak semata-mata baik bentuk fisiknya. Percuma ketampananmu kecantikanmu terkenal dimana-mana, tapi takut kehilangannya. Percuma tampan dan cantik jika hatinya licik, jika ia tak bisa bersyukur dengan apa yang didapat. Jadi, jangan palsukan sebuah kesempurnaan karena itu akan hilang sewaktu-waktu.


Awalnya saya buat si bawah ini, tapi mata kirinya ga seindah mata kanannya.
Yang di atas juga ga luput dari kesalahan, hidungnya mirip Voldemort, jadilah saya sensor.
Saya tambahkan codet [eta?] di pipi, aish bad ass gimana gitu.
*

DAY 4 SHOULD I SEND YOU A FLOWER
Jangan pernah berlebihan soal mengutarakan kesedihan dan lukamu pada orang lain. Jangan sok jadi yang paling terluka. Bisa jadi perihmu hanya perih saat mengupas bawang daripada orang yang mendengar ceritamu. Siapa tahu bebannya lebih berat, siapa tahu lukanya lebih parah. Siapa tahu dia tak lebih beruntung darimu. Jadi, jangan sampai kamu ga sepeka itu sampai meminta obat dari orang yang butuh obat. Masih menye-menye karena masalah sepele? Should I send you a flower?


Masih mau curhat menye-menye ke orang lain? Ayolah kamu itu strong.
Keep strong untuk diri sendiri dan jadilah kekuatan bagi orang lain untuk ikut tegar juga.
*

DAY 5 DANCE
Yap, judul ini bukan berarti saya pinter atau bahkan suka menari yaa. Hanya pemikiran random. Dia menari karena dia ingin menari. Kau tak bisa melihat ekspresinya kan? Apa dia sedang bahagia? Apa dia tertawa? Atau bahkan apa dia sedang menangis? Entahlah. Hanya dia yang tahu. Yaa, kita ga akan pernah tahu mengapa seseorang memiliki passion di suatu bidang. Kita ga bisa menilai bahwa seseorang itu senang atau tidak saat melakukan sesuatu. Jadi bukan tempatnya jika kita menggurui, nyinyir, tebar kritik dan biarkanlah dia berkembang dengan apa yang dilakukannya. Toh dia yang melakukannya, mengapa harus orang lain yang nyinyir. Berhentilah jadi orang nyinyir, sudah terlalu banyak ocehan tidak berguna di dunia ini. Bumi tidak lagi membutuhkan sampah. Just DANCE!


Lihatlah dia menari, nikmati saja sampai akhir.
Ya, nikmati tarian drawing pen saya yang berjuang dari hitam sampai abu-abu [akhir sebuah drawing pen].
*

DAY 6 ALASTAIR
"When a nightmare feels so real and your life feels like a dream, enjoy a new parade." Alastair adalah salah satu karakter yang paling saya cintai. Hidupnya penuh tragedi tapi dia ga pernah menyerah dengan semua mimpi buruk. Karena dia akan bangkit dan bangkit lagi. Dia tak pernah menyerah dan akan melakukan apapun yang dianggap perlu. Bahkan jika dia harus mendengarkan bisikan iblis, selama itu menguntungkannya, dia akan setuju. Di umurnya yang masih tujuh belas, tiba-tiba saya rindu kisahnya. Sudah baca belum? Yap, serial The Missing Link akan tayang lagi di Chapteranian sampai lengkap. Kemungkinan di awal bulan November tayangnya. Hahahaa apa ini promosi...


Kadang ada rindu untuk kembali bertemu dengan tokoh-tokoh yang pernah datang.
Bagi saya, Alastair Castfire adalah yang tidak terlupakan. Selalu membanggakan dengan rambut pirang sebahu dan mata indah turquoisenya. Miss you.
*

DAY 7 KIDZUITA NDA
Ini juga dari lagu one way ticket nya OOR. Semua orang pernah terluka dan kidzuita nda [I finally realized]. Apa yang saya sadari? Bahwa tidak semua orang menunjukkan lukanya, tapi bukan berarti mereka bisa menghadapinya sendiri. Memang kadang butuh waktu sendiri, apalagi saat tidak ada orang yang tahu permasalahan yang kita hadapi. Tapi itu hanya masalah waktu sampai kita butuh seseorang sekedar hanya untuk mendengarkan. Buat saya pribadi, tidak banyak pilihan. Paling saat depresi berat dan banyak pikiran, kebiasaan aneh saya adalah tiba-tiba chat teman-teman dan menyapa. Ya, sekedar menyapa dan bilang baik-baik saja. Dan beruntungnya, mereka menyadari keanehan dan ketidak baik-baik saja dibalik pernyataan baik-baik saja yang saya ucapkan. Sejauh ini, day 7 ini arsirannya yang paling favorit. Entahlah, saya suka.

Jadi, sudah paham kan, kenapa mata kanannya tidak sembunyi di balik jemari?
Karena saat menutupi luka, tidak serta merta ingin menutup diri dari akses bantuan psikologi. Bantu aku, tapi tidak sekarang. Kurang lebih begitulah pernyataannya.
*

DAY 8 HATE
Benci, kadang kita juga melakukan hal-hal yang dibenci bukan? Karena life is never flat [kata iklan], tidak semua hal adalah yang kita sukai. Trus apa yang dilakukan, selain menolak ya dijalani. Mengapa tidak menolak? Karena tidak semua hal bisa ditolak. Kadang kebencian itu justru menimbulkan tantangan dan menyenangkan jika sudah berhasil menyelesaikan. Ya sama dengan gambar untuk hari ke delapan ini. cukup ribet dan terlihat tidak niat kan? Ukur saja dan dilihat pun sudah jelas bahwa presisinya amburadul. Entahlah, saya memang tidak suka menggambar sesuatu yang simetris dan kaku. Tapi apa daya, ini keren coy. Apalagi berhasil saya selesaikan. I'm fabulous! [kepedean mode: ON]


Ini saya buat di kertas dulu, berupa guntingan pola. Kemudian digambar manual ke atas kertas. Kampret sekali bukan? Ini makan waktu dua harian untuk sketch dan inking. Wow, selamat menikmati.
*

DAY 9 CONFUSING
Baru hari ke sembilan dan sudah pusing. Yaaaaa, lihat saja garisnya dan arsirannya dan si tokoh utama. Saya sendiri bingung dia ini male atau female. Separo-separo sih. Untuk mata, saya ga mau ambil pusing [karena sudah pusing] jadi disensor saja, hahahaha. Untuk background dan gambar tambahan lainnya sebagai pelengkap, terkesan ngasal memang. Tapi saya enjoy banget. Apalagi setelah gambar tipe kaku di hari sebelumnya. Ini benar-benar free muter-muter dan oret-oretan. Absurd all in. Puas banget dan bahagia.


Semakin jelas kan bahwa saya menggambar hanya untuk bersenang-senang. Adeku si Tepi rada frustasi kalo dia gambar dan yang like sedikit. Saya mah bebas yang penting happy, karena menggambar dan menulis adalah cara terbaik menurut saya untuk lepas stress selain jajan.
*

DAY 10 UNBALANCE
Fiuh sampai juga di hari sepuluh, sepertiga jalan [sudah cukup jauh daripada tahun lalu]. Masih meneruskan tren dari hari sebelumnya, bahwa saya ga mau ambil pusing dengan gambar apa hari ini. Masa bodoh dengan proporsi dan segalanya. Hari sepuluh saya gambar si fairy tanpa sayap [sepertinya tidak bisa disebut peri kalo tak bersayap]. Ya terserahlah, ini masih satu cerita dengan si Gurei, satu dunia. Hanya saja, dia ini harusnya seukuran bocah manusia dan hidupnya di tepian hutan peri. Dia ini si Noisy, super berisik, super ceria tapi rada dihindari sebagian besar penghuni hutan peri yang cinta kedamaian hutannya. Padahal hobinya adalah mengejar peri terbang. Kebayang betapa berisiknya dia sehari-hari, haduuuh. See, dia ini aktif bergerak dan seenaknya saja. Sama seperti gerakan drawing pen saya yang seenaknya asal hepi. Sinkron kan? Itu maksud saya.


Si jamurnya mau saya buat lebih sinis lagi sebenarnya. Mungkin contek mukanya Levi-heichou. Pengin memperbanyak karakter dari dunia fantasinya Gurei.
***

Oke, saat ini sampai sepuluh dulu. Sepuluh lainnya akan di post di Chapteranian ceritanya. Untuk gambar, semuanya ada di instagram saya juga. Jangan cari tahu, saya juga tidak akan bagi tahu. Hahahaha, [tapi boong]. Intinya adalah, gambar ya gambar aja, gambarlah karena itu menyenangkan dan membuatmu bahagia. Kalo kamu gambar dan malah buat frustasi, mending ke dapur, ambil korek api dan bakar itu gambar, hahaha. Terima kasih sudah mampir. Ikutan #inktober juga? Sudah sampai hari berapa?

P.S.: Saya ada feeling tidak akan terbayar lunas 31 hari. Mungkin hanya berhasil mengejar setengahnya saja atau dua pertiganya pun sudah lumayan baik, daripada menghilang kan?


Adz.

Kamis, 26 Oktober 2017

ME #9: Kebiasaan deja vu

Oke post kali ini benar-benar random. Karena murni kegelisahan [eciyeee] di pagi hari. Jadi, seperti biasa, saya lagi nulis cerita untuk mengejar deadline salah satu event nulis. Tapi saat nulis cerita ini, kok banyak banget hambatannya. Mulai dari mager, bingung pake sudut pandang orang pertama apa orang ketiga bahkan bingung harus dilanjutkan atau tidak. Padahal ide dan plot cerita sudah dapat dari awal sampai ending.
*

Mager dan yang lainnya sih sudah biasa. Tapi untuk faktor keraguan melanjutkan nulis, itu lain cerita. Ada semacam kekhawatiran sendiri, bahkan aku pikir ini semacam deja vu. Seolah-olah aku pernah melihat, mendengar atau bahkan membaca cerita yang seperti ini sebelumnya. Menurut orang-orang dan blog lain yang kubaca, soal deja vu ini, biasanya sesuatu yang pernah dialami. 

Pernah ga sih, kamu datang ke suatu tempat baru yang berasa sudah sangat akrab, dekat dan kamu kenal. Entah gimana ceritanya, tapi kamu merasa pernah datang sebelumnya. Atau pernah ga sih kamu melakukan suatu kegiatan tapi tempat, suasana dan orang-orangnya seperti sama. Atau bahkan pernah ga sih kamu melihat sebuah gambar dan punya kenangan sendiri tentang gambar itu? Akhir-akhir ini aku sering mengalami. Tentang cerita yang lagi aku garap juga sama. Bahkan aku cari di google tentang ide cerita yang ini. Tentu saja hasilnya kemana-mana. Tapi mau dilanjutkan malah takut ternyata ada yang sudah membuat cerita ini dan akhirnya aku malah yang kena sanksi karena dikira plagiasi.

Saat pertama kali tinggal di Bandung dan di kamar sendirian, rasanya familiar. Rasanya aku pernah mengalami hal ini sebelumnya. Tidur di atas kasur, sendirian, lampu mati dan pandangi jendela. Rasanya benar-benar tidak asing lagi. Ada pula saat aku liat gambar air terjun di sebuah kalender, rasanya aku pernah ke sana dan aku pernah di sana. Orang pasti akan bilang aku cuma berandai-andai, cuma ngibul, sok dramatislah dan lain sebagainya. Tapi aku benar-benar merasakan hal itu.

Ya, entahlah. Pernah merasa deja vu juga? Kalo sekali aja pasti pernah lah yaa, dan cukup menarik awalnya karena dalam sepuluh sampai belasan detik merasa ah aku pernah di sini. Tapi jika muncul berulang kali, hadeeh menyebalkan juga. Bahkan sampai menuju ke serangan panik berlebihan dan memunculkan kemageran [dalam kasus pribadi saya]. Ada yang bilang deja vu itu wajar kok dan ada penjelasan ilmiah secara teori-teori. Ada juga yang membisikkan secara ilmu agama, beliau ini bilang bahwa sebelum manusia terlahir, Allah sudah menunjukkan semua kejadian yang akan dialami manusia itu di dunia. Dari lahirnya sampai matinya. Jadi, bisakah deja vu ini adalah potongan-potongan pemandangan yang manusia lihat di awal penciptaannya? Entahlah.
***

Sudah kubilang kan, ini postingan random.
Plesiran, 26 Oktober 2017


Selasa, 24 Oktober 2017

Fool, Cool, ROCK!

Halooo, mendekati jam sepuluh malam dan aku belum tidur. Akhirnya nonton film dokumentasi tour internasional One Ok Rock. Btw, tahun berapa ini yaa, mungkin sekitaran 2013 kalo ga salah. Dan banyak momen gemes yang ga boleh terlewatkan begitu saja. Jadilah post ini. *stalker mode: on* Yahahahha, ini foto-foto di belakang panggung riuh. Dokumenter ini judulnya Fool Cool Rock. Bagiku, ini harta karun. Bagi yang tidak paham, abaikan saja.
*

Eaaa, diawali dengan #toruka apaan sih?
Sungguh aku berharap keduanya segera mendapatkan pasangan normal.
Jadi ga kelamaan jadi bahan fanfic fujo.

Leader Toru bobonya nyenyak banget. Sampai keusilan si Tomoya menyerang.

Entah sejak kapan, aku jadi nge-fans sama Tomoya.
Si baby tomato yang tetep kawaii meski selalu kena bully duo S [Taka dan si Toru]

*Adegan berbahaya, dilakukan oleh profesional*
*Tindakan tidak terpuji, jangan dilakukan di rumah*
*Lakukanlah hanya pada Tomoya*

Tatapan burung hantunya mas Del Toro itu sangat sesuatu loh.
P.S.: Tidak ada bandingannya, kecuali kaos ijo ketatnya Ryota yang satu ini.

Jangan tertipu dengan tatap polosnya.
Hahahaha, bang Taka, pengin tek karungin. Sungguh.

OMAIGAT Toruka?

Toruka 2: Taka pegang-pegang gitar Toru...
Kyaaaa *jitak saja ini*

Toruka 3: Entah kenapa, akurnya mereka berdua selalu menenangkan.
Hail to #toruka [plaaak astaghfirullah]

Toruka 4: Ga kuat bang, sono gagean pada nikah gih!
Taka ingat masa depan! Toru, jangan jadi HOMO!!!
[*DZIGGG*]

Tatap mata saya [1]

Tatap mata saya terus [2]

Tatap mata saya, sudah? [3]
***

Sudah selesai. Nantilah aku capture lebih banyak lagi. Jika berkenan. Oh iya, post ini masuk dalam tag random, One ok Rock dan me.
*

#WISUDA 1: Akhirnya Sianida [Wisuda]

Oke, ini cerita pertama dengan #wisuda. Setelah sekian lama berdepresi ria dengan skripsi yang tak kunjung henti dari terpaan revisi. Juga dengan kesehatan mental dengan keinginan tinggi untuk melarikan diri, ya keduanya cukup merepotkan. Bahkan hasrat [ceilaaah] untuk melarikan diri dan menghilang saja menjadi faktor terkuat yang membuat Mahasisa ini melewatkan tiga wisuda dalam setahunnya.

Jadilah, aku lulus bulan Oktober ini. Apa sih yang dibayangkan tentang wisuda itu? Ya, dalam bayanganku wisuda itu menyenangkan dan orang lain juga pasti akan mengiyakan. Tapi ga seindah itu. Yang jelas tidak indah jika tidak di tahunmu. Karena banyak hal yang aku lewatkan. Saat melewatkannya, biasa saja. Tapi saat lihat orang lain mengikuti apa yang aku tinggalkan, rasanya jadi ingin mengulang waktu. Labil parah. Inilah list menuju wisuda dan tentang wisuda yang terlewat:

1. Syukwis terpusat ITB
Oke, tentang ini, aku memang terlampau kudet dan ketinggalan beritanya. Jadi terlewatkan begitu saja. Padahal bisa jadi sarana untuk temu kangen mahasiswa lain fakultas yang satu daerah dan sama-sama sudah jadi wisudawan. Tapi ga masalah, penyesalannya ga terlalu besar. Bahkan sama sekali tidak ada penyesalan.

2. Graduation Night
Acara ini menjadi semacam hajatannya Prodi dan bahkan sudah disiapkan undangan khusus. Tertanggal 19 Oktober 2017 di Ballroom Hotel Grand Mercure, Setiabudi. Dan aku melewatkannya. Padahal undangan sudah diambil [ya, sebenernya undangan ini keambil karena kebetulan ada urusan di prodi untuk ambil toga]. Ya, jadwal ambil toga tanggal 13 Oktober dan baru kuambil di tanggal 19 Oktober. Ya ini murni kemageran dan sakit [jiwa].Pastinya belum tanda tangan ijazah, dan disambut dengan si bapak sewot dengan tatapan yang bikin deg-deg ser [iya pak, saya paham bagaimana perasaan bapak setelah menghadapi mahasisa seperti saya].

Sudah niat berangkat, tapi kemudian tak jadi. Aku singkirkan jauh-jauh undangan itu dan berdoa hujan lebat. Lalu tidur.

3. Aku juga melewatkan wisnight himpunan. Toh aku tidak merasa terakomodir oleh himpunan selama kuliah. Aku bagaikan outlier yang bahkan tak merasa menjadi bagian dari masa himpunan, maupun mahasiswa sekolahku. Ya, terlalu mengenaskan.

4. Dan akhirnya di hari wisuda, aku bahkan tak punya satupun foto saat berada di sabuga. Tak ada satupun teman yang kukenal, yang kita berfoto bersama. Apa alasannya? Dengan bodoh, batre hape mati gegara baru isi 40 persen dan selama jam delapan pagi sampai jam sebelas menuju siang, data seluler ga dimatiin. AHO.

Fiuh, yang penuh penyesalan adalah nomor empat. Ingin segera pulang ke Purbalingga. Tapi tertahan di sini sampai akhir bulan mungkin. Karena akan berjuang sebagai pencari kerja. Dimulai dari Titian Karir Terpusat, esok tanggal 27-29 Oktober 2017. Hari-hari sebagai job seeker dimulai di sini. Bersama doa mama, semoga laris sarjananya. Amin.
*

Terima kasih untuk kegajean ini. Merasa sedikit lega. Dan ternyata #WISUDA tak begitu menggairahkan.
***


Pelesiran, 24 Oktober 2017
[Adz]

Jumat, 20 Oktober 2017

Still FINE?


*


Seorang Chester Bennington mati bunuh diri karena depresi kecanduan narkoba dan alcohol. Sempat tidak percaya tapi harus percaya. Awalnya saya pikir hoax, tapi ga mungkin program berita se-kredibel Seputar Indonesia menayangkan hoax. Awalnya saya pikir mimpi, tapi toh mata saya jelas terbuka dan ini di siang bolong. Awalnya saya pikir ini ga mungkin terjadi. Tapi itu yang terjadi. Ya, Chester sudah mati. Dia gantung diri Kamis, 20 Juli 2017. Kali ini saya akan bahas tentang depresinya dan depresi saya.
*

Tentang depresi memang tidak bisa dianggap remeh. Seseorang bisa nekat bunuh diri ketika dia mulai lelah dengan depresinya dan tak ada yang mau membantu ataupun hanya sekedar mau tahu soal perasaan tertekannya. Kejadian saat Kurt Cobain diduga bunuh diri dan overdosis obat-obatan, saya memang ga merasakannya. Tapi banyak yang bilang itu sangat tragis dan disayangkan. Apalagi saat itu banyak yang mengelu-elukan Cobain dan Nirvana-nya. Lalu yang masih hangat adalah kasus bunuh dirinya Chester Bennington sang vokalis utama Linkin Park. Ini saya merasakan betapa kehilangannya. Saya baru tahu bagaimana ‘ngenesnya’ berita ini. Saya sedih karena dia meninggal. Saya kesal karena kehilangan satu musisi favorit. Saya tidak habis pikir kenapa harus bunuh diri. Saya benci pada orang-orang di sekitarnya yang bahkan tak tahu dia itu depresi berat. Dan saya menyayangkan hal itu terjadi.

Chester adalah yang membisiki dan memenuhi ruang kamar kost-an saya dengan lagu Not Alone ketika saya sendiri dan depresi. Ya, saya sempat depresi ketika pasca sidang, revisi, terlambat kejar deadline, tunda wisuda bahkan sampai tiga kali, sendirian karena teman-teman seangkatan sudah wisuda dan kerja. Ya, Chester yang selalu menyanyikan lagu-lagu penyemangat yang seolah menjadi backsound depresi saya saat sendirian. Dan ternyata dialah yang paling kesepian dan yang paling merasa sendirian. Chester yang bantu saya mengatasi depresi dan melaluinya. Ternyata malah dia yang tak bisa tertolong. Ia menghidupkan banyak orang dari depresi tapi sekian banyak orang itu tak bisa membantunya.

Seberapapun terkenalnya anda. Seberapapun banyaknya followers instragam anda. Seberapapun banyaknya uang anda. Seberapapun tingginya pangkat anda. Seberapapun terhormatnya keluarga anda. Seberapapun banyaknya anda pernah jelajahi negeri ini dan punya banyak relasi. Seberapapun anda ekstrovert. Jika tak ada satupun orang yang tahu akan depresi anda, maka itu semua tak lagi berguna. Apa Chester Bennington tidak terkenal? Tidak, dia sangat popular sebagai vokalis band rock ternama Linkin Park. Followers instagramnya 1.3 jutaan, fans Linkin Park hampir ada di seluruh dunia, Bahkan saat Chesterbe join Linkin Park di tahun 2000.

Lalu, seberapa banyak yang tahu Chesterbe kecanduan obat-obatan? Siapa yang tahu dia tak bisa lepas dari alcohol? Siapa yang tahu kalau dia sudah menikah dua kali? Siapa yang tahu kalau dia punya enam anak dari dua pernikahannya itu? siapa yang tahu sebab perceraiannya dengan isteri pertama? Siapa yang tahu berapa usia anak-anaknya? Dan siapa pula yang tahu bahwa dia selama ini depresi dan tertekan oleh keadaan? Jadi, siapa yang tahu siapa pembunuh utama Chesterbe?

Ya. Tak banyak yang tahu jawaban dari pertanyaan di atas. Termasuk saya karena semua jawabannya baru saya browsing setelah Chester mati. Ironis memang, ingin tahu lebih banyak tapi saat semuanya sudah terlambat. Lalu apa yang saya kenali dari Chester?

Orang-orang mengenalnya sebagai Chester Bennington si selebriti dunia yang terkenal. Dia vokalis Linkin Park, band yang mendunia. Linkin Park sedang mengadakan tour dunia dengan judul One More Light untuk album baru mereka. Dia aktivis untuk kehidupan alam liar bergabung bersama WWF. Dia pribadi yang luar biasa inspiratif. Dia penyanyi yang hebat. Lagu-lagunya terkenal.

Ya. dan itulah yang membunuh Chesterbe. Eksploitasi pada ekspektasi yang membuat dia seolah makin tertutup akan depresinya. Memang rasanya aneh ketika seseorang yang depresi, mengaku depresi pada orang lain. Orang bilang, orang gila tidak akan tahu bahwa dirinya gila. Tapi itu orang gila bukan orang depresi. Saya tahu sih rasanya. Ketika depresi dan tak ada yang menganggapnya serius. Ketika orang lain hanya menilai kita terlalu cengeng dan kurang strong. Ketika orang lain hanya menganggap orang yang depresi adalah pribadi yang kurang motivasi dan nasehat. Saat itulah orang depresi berpikir bahwa jalan terbaik adalah mati.

Saya benar-benar tidak menyangka Chesterbe ada dalam kondisi separah itu. terjebak di dunia nyata masa kini yang tidak percaya pada omongan orang-orang depresi yang sedang jujur berkata demikian. Maka ketika Chesterbe akhirnya gantung diri, apa yang harus saya ucapkan? Mungkin, selamat datang di masa kini ketika depresi hanya dikira ungkapan galau dari abg labil. Selamat datang di masa kini ketika orang berpikir motivasi dan nasehat adalah obat terbaik untuk depresi. Selamat datang di masa kini ketika orang depresi adalah yang cepat mati. Selamat datang. Selamat jalan Chesterbe. 
***

P.S: Dengarkan lagu One More Light- Linkin Park. Di bagian: Can I help you not to hurt anymore [ini nyesek sekali]. Dan untuk info saja, album One More Light yang awalnya banjir hujatan, ternyata berisi full last speech from Chesterbe. RIP.